TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menemukan makan dua porsi stroberi setiap hari dapat memperbaiki kesehatan jantung dan otak serta meningkatkan kapasitas antioksidan pada lansia yang sehat. Untuk keperluan ini, tim peneliti dari Universitas Negeri San Diego, seperti dilansir Medical Daily, mengevaluasi 35 pria dan wanita sehat berusia 66-78 tahun selama lebih dari delapan minggu.
Para partisipan ini mendapatkan 26 gram bubuk stroberi beku-kering atau setara dengan dua porsi stroberi segar. Hasilnya, para peneliti menemukan konsumsi stroberi dikaitkan dengan peningkatan kecepatan pemrosesan kognitif sebesar 5,2 persen, penurunan tekanan darah sistolik 3,6 persen, dan peningkatan kapasitas antioksidan total sebesar 10,2 persen.
"Studi ini menunjukkan makan stroberi dapat meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi," kata peneliti Shirin Hooshmand. "Menambahkan stroberi ke dalam makanan sehari-hari dapat meningkatkan hasil ini pada lansia
Antioksidan dan polifenol
Para peneliti mengatakan kapasitas antioksidan senyawa polifenol dalam stroberi dapat memberikan manfaat kesehatan kardiovaskular dan kognitif. Selain manfaat kesehatan jantung dan otak, stroberi juga rendah kalori dan kaya serat, yang bisa menjadi pilihan makanan ideal untuk menurunkan berat badan.
Stroberi juga sumber vitamin C dan mangan yang dapat bermanfaat menyembuhkan luka dan pengobatan infeksi pernapasan dan sistemik. Selain itu, antosianin yang memberi warna merah pada stroberi dikenal karena sifat antiinflamasi, karenanya dapat membantu mengurangi peradangan, kerusakan sel, dan terjadinya kondisi kronis seperti penyakit kardiovaskular, hati berlemak nonalkohol, diabetes tipe 2, Alzheimer, dan kanker tertentu.
Stroberi termasuk buah dengan indeks glikemik rendah yang ideal untuk pasien diabetes. Magnesium dalam stroberi membantu meningkatkan resistensi insulin dan pengaturan kadar gula darah yang lebih baik.
Pilihan Editor: Alasan Jangan Cuci Buah Stroberi Sebelum Dimakan