TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi makanan pedas bagi sebagian orang menjadi momok karena akan membuat sensasi pada lidah dan mulut panas dan terbakar hingga berkeringat. Namun, bagi sebagian yang lain, justru mengonsumsi makanan tidak akan terasa lengkap jika rasanya tidak pedas. Bumbu pedas dalam banyak makanan seringkali berasal dari bahan-bahan yang mengandung zat capsaicin, salah satunya seperti cabai.
Cabai yang terkandung dalam makanan pedas juga mengandung vitamin C yang penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat, penyerapan zat besi dari gizi makanan, dan produksi kolagen. Selain itu, cabai juga tinggi akan kandungan betakaroten, sejenis antioksidan yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Mengonsumsi makanan pedas ternyata memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh seperti berikut.
1. Mempercepat metabolisme pada tubuh
Mengonsumsi makanan pedas ternyata dapat mempercepat proses metabolisme dalam tubuh. Dilansir dari healthline.com, data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa rempah-rempah tertentu seperti jintan, kayu manis, kunyit, paprika, dan cabai dapat meningkatkan kecepatan metabolisme dan memperlambat nafsu makan dalam tubuh.
Paprika dan cabai menjadi salah satu rempah yang memiliki rasa pedas. Jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung bahan rempah tersebut cukup sering, maka tubuh Anda dapat mengalami penurunan berat karena tingkat metabolisme yang cepat.
2. Menurunkan tekanan darah tinggi
Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat mulai mengonsumsi makanan pedas untuk membantu menurunkannya. Dalam sebuah studi dalam European Journal of Nutrition pada 2019, penelitian pada seorang wanita dewasa Cina, seseorang yang biasanya makan makanan pedas memiliki kemungkinan 26% lebih rendah untuk mengalami hipertensi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan. Namun, penelitian ini tidak berlaku untuk laki-laki, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Siapa sangka, dengan mengonsumsi makanan pedas dapat menurunkan angka kematian. Makanan pedas mungkin membuat Anda berkeringat, tetapi baik untuk kesehatan jantung. Sebuah penelitian tahun 2022 di Molecular Nutrition and Food Research menemukan hubungan antara makan makanan pedas secara teratur dan penurunan resiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Studi ini menemukan korelasi, bahwa makanan pedas itu sendiri dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Dilansir dari eatingwell.com, Makanan pedas seperti makanan yang mengandung cabai kaya akan capsaicin terkait dengan peningkatan kadar kolesterol HDL yang mampu mencegah penyakit jantung, dan penurunan LDL (jenis kolesterol yang bertanggung jawab untuk penyakit jantung).
4. Menurunkan angka kematian
Asupan makanan pedas yang dikonsumsi tubuh mengandung zar capsaicin yang dapat dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah. Menurut meta-analisis tahun 2021 dalam jurnal Angiology yang mencakup lebih dari 500.000 orang dewasa, menemukan bahwa jika dibandingkan dengan orang yang tidak makan makanan pedas, mereka yang memakannya lebih dari sekali seminggu memiliki resiko kematian 12 persen lebih rendah.
Zat capsaicin dalam makanan pedas bertindak melawan obesitas, sehingga hal tersebut dapat mengurangi resiko penyakit, seperti diabetes tipe 2. Selain itu, zat capsaicin juga dapat memberikan antioksidan, serta meningkatkan mikrobioma usus yang keduanya dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit.
5. Membantu mencegah sel kanker dan membunuh bakteri dalam tubuh
Zat capsaicin yang merupakan komponen aktif pada cabai terbukti memperlambat dan menghancurkan sel kanker. Sebuah studi UCLA menemukan bahwa capsaicin menghambat pertumbuhan sel kanker prostat yang dilakukan pada penelitian menggunakan tikus.
Selain cabai, bahan makanan pedas seperti jintan dan kunyit juga telah terbukti memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang kuat. Kedua bahan rempah ini jika dikonsumsi secara rutin mampu melawan bakteri berbahaya di dalam tubuh.
Pilihan Editor: Kenapa Orang Indonesia Rata-rata Suka Makanan Pedas