Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkaca dari Kasus Anak Bunuh Ibu di Depok, Kesalahan Pola Asuh Ini Kerap Diterapkan Orang Tua

Reporter

image-gnews
Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tersangka anak yang membantai kedua orang tuanya di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok saat digelandang ke Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tersangka anak yang membantai kedua orang tuanya di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok saat digelandang ke Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus anak yang tega menghabisi nyawa ibu kandungnya dan menganiaya ayahnya di Tapos, Depok, masih ramai diperbincangkan. Adalah Rifki Azis Ramadhan, pemuda 23 tahun yang sampai hati melakukannya. Menurut pengakuannya, ia kerap dimarahi sejak kecil dan sakit hatinya dipendam sampai akhirnya meledak jadi dendam hingga tega berbuat kekerasan pada kedua orang tuanya.   

Hal ini bisa menjadi perhatian pada para orang tua agar berhati-hati menerapkan pola asuh anak. Beberapa penelitian menunjukkan pola asuh yang kerap dilakukan akan berdampak pada perkembangan anak.

Naluri orang tua dalam pola asuh akan selalu melindungi dan merawat anak. Namun, dalam melakukannya penting untuk mewaspadai semua kesalahan pengasuhan yang akan berdampak negatif pada masa depan anak. Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari orang tua, dilansir dari Times of India.

Tak Ungkapkan rasa sayang 
Orang tua boleh sangat sangat sayang anak. Tetapi jika tidak mengatakannya secara langsung maka anak tidak akan tahu. Apa yang diinginkan anak dalam hidup adalah membuat orang tua bangga, bersenang-senang, dan yang paling penting dihargai dan diakui atas usaha mereka. Sebagai orang tua, jika gagal melakukannya, hal itu dapat merusak jiwa anak dan mempengaruhi masa depan. Karena itu, jangan pernah ragu memberi tahu anak Anda menyayangi dan menghargai keberadaan mereka.

Kendalikan keputusan dan pilihan hidup
Ada kalanya orang tua harus membiarkan anak-anak membuat keputusan penting. Mengontrol setiap aspek kehidupan akan membuat anak merasa dibatasi dan membuat mereka meragukan diri sendiri. Mampu mengambil keputusan juga dapat memberikan kepercayaan diri untuk bertindak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batasi ruang 
Orang tua harus memberi anak ruang yang cukup. Hormati batasan dan jangan melanggar privasi. Ketika anak-anak tumbuh, mereka ingin mendapatkan kendali atas hidup. Orang tua juga perlu memantau tanpa membuat mereka merasa diawasi. Jika tidak memberikan ruang, anak mungkin tidak mempercayai orang tua atau menjadi curiga sehingga akan berbohong. Meskipun ini sifat umum, mereka akan terus bohong sampai dewasa.

Jangan bertengkar di depan anak
Jangan pernah berdebat atau bertengkar di depan anak-anak. Ini akan meninggalkan dampak trauma yang bertahan lama, yang dapat membuat mereka meragukan hubungan sendiri di masa depan. Orang tua adalah panutan maka harus memberikan contoh cinta, kepercayaan, dan kesetiaan.

Harapan tinggi pada anak
Setiap anak tak sama dan memiliki potensi berbeda. Memiliki harapan yang tinggi hanya akan menekan anak untuk lebih banyak bekerja dan tidak bermain. Mereka juga perlu istirahat dan jika orang tua terus mendorong terlalu banyak, mereka tidak akan memiliki masa kanak-kanak yang dibutuhkan. Ini juga dapat mempengaruhi masa depan anak di kemudian hari.

Pilihan Editor: Pengaruh Trauma Masa Kecil pada Respons Orang saat Hadapi Masalah

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menggali Minat dan Bakat Anak lewat Bermain

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain / Toys For Kids
Menggali Minat dan Bakat Anak lewat Bermain

Biarkan anak bermain. Dengan bermain sangat memungkinkan minat dan bakat anak untuk muncul.


Anak Mendadak Menahan Napas Saat Emosional, Apa Itu Breath Holding Spell?

2 hari lalu

Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com
Anak Mendadak Menahan Napas Saat Emosional, Apa Itu Breath Holding Spell?

Breath holding spell kondisi ketika anak menahan napas setelah mengalami situasi yang membuat dia emosional


Anak Kuliah dan Hidup Terpisah, Apa yang Paling Dikhawatirkan Orang Tua?

6 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Anak Kuliah dan Hidup Terpisah, Apa yang Paling Dikhawatirkan Orang Tua?

Apa yang dikhawatirkan orang tua ketika anak kuliah di tempat yang jauh dan harus hidup terpisah? Berikut hasil survei mengenai kekhawatiran orang tua


5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

9 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.


Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

10 hari lalu

Dua orang tua yang bayinya tertukar usai mediasi di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 25 Agustus 2023. Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan
Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.


Jangan Diabaikan, Ini Deretan Gejala Awal Alzheimer

10 hari lalu

Ilustrasi demensia (Pixabay.com)
Jangan Diabaikan, Ini Deretan Gejala Awal Alzheimer

Gejala awal alzheimer antara lain sulit melakukan aktivitas yang umum hingga bermasalah dalam bicara atau menulis.


Umur Berapa Anak Sudah Bisa DIajarkan Empati?

20 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Umur Berapa Anak Sudah Bisa DIajarkan Empati?

Psikolog mengatakan anak bisa mulai diajarkan berbagi dan empati ketika menginjak usia 3 tahun dengan sifat perkenalan.


Munir Maafkan Rifki yang Telah Membunuh Ibunya: Saya Masih Berharap Dia Kembali ke Tengah-tengah Keluarga

24 hari lalu

Tersangka Anak bunuh ibu kandung dan aniaya ayah di Depok, Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun, saat menjalani rekonstruksi di Depok, Kamis, 31 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Munir Maafkan Rifki yang Telah Membunuh Ibunya: Saya Masih Berharap Dia Kembali ke Tengah-tengah Keluarga

Ayah Rifki Azis Ramadhan berharap anaknya itu dihukum seringan-ringannya. Keluarga telah memaafkan atas perbuatannya membunuh sang ibu.


Anak Bunuh Ibu Kandung di Depok, Ayah Rifki: Saya Memaafkan Minta Hukuman Seringan-ringannya

24 hari lalu

Anak bunuh ibu kandung dan aniaya ayah di Depok Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun, saat menjalani rekonstruksi di Jalan Bakti Abri Kampung Sindangkarsa, RT 03. RW. 08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 31 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Anak Bunuh Ibu Kandung di Depok, Ayah Rifki: Saya Memaafkan Minta Hukuman Seringan-ringannya

Munir berharap anaknya, Rifki Azis Ramadhan, tersangka anak bunuh ibu di Depok, diberi hukuman seringan-ringannya, agar bisa kembali ke keluarga.


Rifki Jalani Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Kandung, Ayahnya yang Ia Aniaya Ikut Menyaksikan

25 hari lalu

Anak bunuh ibu kandung dan aniaya ayah di Depok Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun, saat menjalani rekonstruksi di Jalan Bakti Abri Kampung Sindangkarsa, RT 03. RW. 08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 31 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Rifki Jalani Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Kandung, Ayahnya yang Ia Aniaya Ikut Menyaksikan

Rifki Azis Ramadhan menjalani proses rekonstruksi pembunuhan terhadap ibu kandung. Ayahnya yang dulu ia aniaya ikut hadir.