Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perilaku Berbahaya Penderita Borderline Personality Disorder, Penyebabnya Bisa Keturunan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan remehkan masalah mental yang banyak jenisnya. Salah satu masalah mental yang perlu mendapat perhatian adalah borderline personality disorder yang ditandai suasana hati, emosi, dan perilaku yang tidak stabil.  

Menurut Mayo Clinic, borderline personality disorder (BPD) termasuk jenis gangguan mental yang membuat penderita sulit mengendalikan emosi. Kondisi ini bisa membuat kehidupan penderita terganggu karena suasana hati tidak stabil, cemas berlebihan, dan sulit menjalani hubungan sosial serta sekitar 1-4 persen orang di dunia mengidap penyakit ini. 

Gejala umum BPD muncul ketika memasuki  masa akhir remaja dan lebih sering dialami perempuan.  Tak hanya mengalami kecemasan dan perubahan suasana hati, penderita BPD juga memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri maupun orang lain.  Penderita BDP atau gangguan kepribadian ambang umumnya sangat sulit mengontrol emosi, memiliki masalah pada citra diri, dan sering terlibat dalam pola hubungan yang tidak stabil.  

Penderita gangguan kepribadian memiliki cara pikir, cara pandang, dan perasaan yang berbeda dibanding orang lain. Kondisi ini sering menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan dengan orang lain. Penyebab BPD belum diketahui secara pasti namun beberapa faktor berikut diklaim dapat memicunya, menurut Verywell Mind.  

Pertama, peristiwa traumatis seperti pelecehan, kekerasan, atau penelantaran saat masa kanak-kanak. Selain itu, komunikasi yang buruk dalam keluarga juga dapat meningkatkan risiko BPD. Kedua, faktor keturunan. Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan dari keluarga sehingga orang dengan anggota keluarga memiliki gangguan kepribadian ambang lebih berisiko mengalami kondisi ini. 

Ketiga, kelainan pada otak. Menurut penelitian, penderita BPD memiliki kelainan pada struktur dan fungsi otak, terutama pada area yang mengatur perilaku dan emosi. Penderita BPD juga diduga memiliki kelainan fungsi zat kimia otak yang berperan dalam mengatur emosi. Gejala BPD kerap dianggap sebagai bipolar karena karakternya sangat mirip. Berikut macam gejalanya.

Perubahan suasana hati yang cepat
Penderita BPD dapat mengalami perubahan suasana hati secara mendadak terhadap diri sendiri maupun orang lain. Emosinya bisa irasional, seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan, kebencian, dan kesedihan yang tak terkendali. Penderita mungkin bisa marah atau menyerang orang lain dan kesulitan menenangkan diri. 

Takut ditinggal 
Penderita bisa tidak nyaman sendiri dan takut ditolak sampai ditinggalkan orang lain. Dalam kasus yang ekstrem, penderita bisa nekat melacak keberadaan orang yang dicintai atau mencegahnya pergi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sulit mempertahankan hubungan 
Sebagian besar penderita BPD sulit mempertahankan hubungan baik, persahabatan, berpasangan, pernikahan, dan dengan anggota keluarga. Hubungan yang dijalani umumnya kacau dan tidak stabil. 

Perilaku impulsif dan berbahaya 
Penderita BPD juga kerap berperilaku impulsif dan melakukan hal berbahaya seperti mengemudi sembarangan, senang berkelahi, berjudi, penyalahgunaan zat terlarang, dan aktivitas seksual yang tidak aman. Perilaku ini bisa sulit atau tidak mungkin dikendalikan. 

Menyakiti diri sendiri 
Perilaku ini sering ditemukan pada penderita BPD. Mereka bisa nekat memotong, membakar, atau melukai diri sampai memiliki pikiran untuk bunuh diri. 

Depresi 
Banyak penderita BPD sering merasa sedih, bosan, perasaan kosong, tidak berharga, dan membenci diri sendiri. 

Paranoid 
Penderita BPD juga sering merasa khawatir terhadap pemikiran orang lain. Mereka takut orang tidak menyukainya atau tak ingin menghabiskan waktu bersamanya.

Pilihan Editor: Mengenal Borderline Personality Disorder (BPD) dan Gejalanya

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Biarkan Anak Alami Gangguan Mental karena Kecanduan Gawai

3 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Jangan Biarkan Anak Alami Gangguan Mental karena Kecanduan Gawai

Psikolog mengatakan anak yang terlalu sering bermain atau kecanduan gawai berisiko mengalami gangguan mental.


Gangguan Kepribadian Menghindar, Mengenali Gejala dan Penyebab Avoidant Personality Disorder

3 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Gangguan Kepribadian Menghindar, Mengenali Gejala dan Penyebab Avoidant Personality Disorder

Orang dengan gangguan kepribadian menghindar cenderung menghindari situasi sosial karena takut ditolak orang lain


Ada Psikopat di Sekitar dan Kita Tak Sadar, Pakar Ungkap Sinyalnya

12 hari lalu

lustrasi psikopat. Shutterstock
Ada Psikopat di Sekitar dan Kita Tak Sadar, Pakar Ungkap Sinyalnya

Di sekitar mungkin ada psikopat tapi kita tak menyadarinya. Agar tak menjadi korban, simak penjelasan pakar berikut.


Peneliti Sebut Film Horor Bisa Bantu Atasi Masalah Mental

18 hari lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Peneliti Sebut Film Horor Bisa Bantu Atasi Masalah Mental

Peneliti menggunakan adegan film horor untuk mempelajari rasa takut dan mengembangkan cara penyembuhan gangguan mental.


Perbedaan Gangguan Mental antara Bipolar dan Kepribadian Ganda

20 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Perbedaan Gangguan Mental antara Bipolar dan Kepribadian Ganda

Gangguan mental adalah masalah kesehatan yang sering kali sulit untuk dipahami secara menyeluruh. Ini beda bipolar dan kepribadian ganda.


Apa Itu Kepribadian Ganda atau Dissociative Identity Disorder? Ini Gejalanya

20 hari lalu

Ilustrasi kepribadian ganda (pixabay.com)
Apa Itu Kepribadian Ganda atau Dissociative Identity Disorder? Ini Gejalanya

Kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorde (DID) merupakan kondisi ketika seseorang memiliki dua atau lebih dari kepribadian yang berbeda.


7 Jenis Gangguan Mental: Bipolar, Anxiety dan Kawan-kawan

24 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
7 Jenis Gangguan Mental: Bipolar, Anxiety dan Kawan-kawan

Selain gangguan kecemasan atau anxiety, terdapat 6 gangguan mental lainnya yang sering terjadi pada banyak orang. Berikut detilnya.


Perubahan Perilaku, Tanda Remaja Alami Gangguan Mental

30 hari lalu

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Perubahan Perilaku, Tanda Remaja Alami Gangguan Mental

Dokter anak meminta orang tua untuk mewaspadai perubahan perilaku yang menjadi tanda masalah mental pada anak remaja.


5 Dampak Judi Online, Bisa Sebabkan Gangguan Mental

47 hari lalu

Ilustrasi judi online.
5 Dampak Judi Online, Bisa Sebabkan Gangguan Mental

Dampak judi online ternyata jauh lebih berbahaya dan memiliki risiko serius yang mungkin tidak begitu terpikirkan oleh para pemain.


Pameran Lukisan Dwi Putro, Penyintas Skizofrenia di Galeri Orbital Dago tentang Merampok Kegilaan

55 hari lalu

Pameran tunggal lukisan karya Dwi Putro Mulyono Jati berjudul Merampok Kegilaan di Galeri Orbital Dago Bandung, 4-27 Agustus 2023. Foto: TEMPO | ANWAR SISWADI
Pameran Lukisan Dwi Putro, Penyintas Skizofrenia di Galeri Orbital Dago tentang Merampok Kegilaan

Pameran lukisan tunggal karya Dwi Putro, penyintas skizofrenia berlangsung 4-27 Agustus 2023 berjudul Merampok Kegilaan.