TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi pulmonal adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah di pembuluh darah yang membawa darah ke paru-paru. Pembuluh darah ini dikenal sebagai arteri pulmonal.
Secara umum, ini menyebabkan pengidapnya memiliki tekanan darah tinggi di arteri paru-paru. Karena resistensi akibat tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis, jantung bekerja lebih keras untuk mendorong darah ke paru-paru. Akibatnya, otot jantung menjadi lebih lemah sehingga dapat menyebabkan gagal jantung.
Konsultan penyakit dalam, Tushar Tayal menyebut bahwa ada banyak penyebab seseorang dapat mengembangkan hipertensi paru. Namun, hal ini biasanya terjadi ketika ada masalah dengan penyakit jantung atau paru-paru.
“Tetapi faktor lain juga dapat menyebabkan seseorang terkena hipertensi pulmonal seperti penyakit arteri koroner, sirosis, bercak bekuan pada paru-paru dan bahkan genetika memainkan peran penting dalam memperparah penyakit tersebut,” kata Tayal dikutip dari Times of India.
Gejala hipertensi pulmonal
Gejala umum yang terlihat pada pasien yang mengalami hipertensi pulmonal adalah sesak napas saat melakukan aktivitas normal atau bahkan saat tubuh sedang istirahat. Gejala lain nya meliputi:
- Warna kulit kebiruan atau keabu-abuan
- Nyeri dada
- Denyut jantung cepat
- Bengkak di kaki
- Pusing
- Kurang merasa lapar dari biasanya.
- Nyeri di perut kanan atas
Hipertensi pulmonal juga dapat menyebabkan komplikasi seperti
- Hemoglobin rendah
- Detak jantung tidak teratur
- Penggumpalan darah di arteri paru-paru.
- Efusi perikardial.
Penyebab hipertensi pulmonal
“Ada banyak penyebab hipertensi arteri pulmonal yang mungkin bersifat genetik, autoimun, sekunder akibat penyakit paru-paru yang mendasarinya, penyakit menular atau penyalahgunaan obat,” kata Tayal. Beberapa penyebab umumnya adalah:
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit hati dan hipertensi portal
- Lupus
- Narkoba (seperti methamphetamine)
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD)
- Sleep apnea obstruktif
- Penyakit katup aorta dan mitral
- Sarkoidosis
- Penyakit ginjal
- Penyakit tiroid
“Diagnosis hipertensi arteri pulmonal dapat dilakukan berdasarkan anamnesis dan klinis serta dipastikan dengan bantuan pemeriksaan tertentu seperti ECG atau EKG, Echocardiogram, 2 D echo, Chest X ray, CT Scan Dada. Namun, tergantung dari kondisi paru-paru dan arteri pulmonal, ada tes lain juga bisa dilakukan seperti, MRI, tes fungsi paru-paru, studi tidur, biopsi paru-paru, pemindaian Ventilasi / perfusi (V/Q) untuk memeriksa kemungkinan penyebab hipertensi paru dan dasarnya pada perawatan yang sama, ” demikian Tayal.
Pilihan editor: Pola Makan Pasien Hipertensi yang Dianjurkan Dokter Jantung