TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan pekerjaan dan kehidupan yang berat sepanjang hari membuat otak penat dan butuh cukup istirahat. Tidur pun jadi kebutuhan primer karena berperan melancarkan peredaran darah, regenerasi sel-sel tubuh, serta membantu produksi enzim dan hormon.
Saat tubuh kurang tidur, berbagai penyakit pun akan datang, mulai masalah kulit sepele, seperti kering dan tampak kusam, mata panda, jerawat, hingga tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Tubuh yang kurang istirahat akan menunjukkan beberapa gejala. Berikut tanda-tanda tubuh kurang istirahat, dilansir dari Health.
Lebih impulsif
Tubuh cenderung lebih impulsif dalam keadaan lelah, apalagi ditambah . Ahli kesehatan Gail Saltz mengatakan tubuh yang lelah cenderung melakukan sesuatu tanpa berpikir. “Kemampuan memilih makanan serta menahan diri menjadi lebih sulit,” jelasnya.
Tidak hanya terkait makanan, dalam keadaan lelah orang cenderung bertindak spontan seperti marah-marah kepada orang lain. “Sebab, otak tak mampu melarang tubuh,” ujar dosen neurologi dari Universitas Northwestern, Chicago, Kelly Baron.
Selalu lapar
Pakar kesehatan otak dan pengobatan tidur, Dr. Chris Winter, mengatakan salah satu tanda kurang tidur adalah selalu lapar. “Jika otak tidak mendapat energi yang cukup dengan tidur, dia akan mengganti kekurangan tenaga dari makanan,” katanya.
Kurang tidur dan istirahat akan meningkatkan produksi ghrelin, hormon lapar di perut. Winter menjelaskan, kelebihan ghrelin menyebabkan tubuh meminta makanan berlemak dan manis. Selain itu, kurang tidur akan mempengaruhi leptin atau hormon kenyang.
“Ketika tidak cukup tidur, orang cenderung makan lebih banyak makanan berlemak dan manis karena sinyal tubuh kenyang terganggu,” ucapnya.
Berat badan naik
Karena kurang tidur menyebabkan lapar maka akhirnya mendorong tubuh menyantap makanan manis dan berlemak. Makanan itu pun membuat berat badan naik jika tak diimbangi aktivitas fisik.
“Ketika lelah, Anda tidak akan sadar makanan apa yang masuk ke tubuh,” ujar Winter. “Anda mencari dan memakan apa saja yang membuat tubuh melek.”
Winter melanjutkan, kurang tidur mempengaruhi metabolisme tubuh secara langsung. “Proses metabolisme tubuh akan menurun,” ucapnya. Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 2012, tidur 4,5 jam sehari selama empat hari berturut-turut dapat menurunkan respons sel lemak tubuh terhadap hormon insulin sebanyak 30 persen. Akhirnya, lemak yang seharusnya diubah insulin menjadi energi tubuh malah tertimbun dalam tubuh.
Sering lupa
Mungkin Anda sering lupa menaruh kunci atau hal-hal kecil lain. Bisa jadi itu tanda kurang tidur. “Ketika lelah, otak yang biasanya memperhatikan urusan detail menjadi tidak fokus,” kata Winter.
Karena itu, cukup tidur berpengaruh terhadap kesehatan otak dalam jangka panjang. Sebuah studi yang dilakukan Institut Kesehatan Nasional terhadap tikus menunjukkan otak melakukan proses detoksifikasi saat tidur. Dengan demikian, tidur sangat penting untuk membersihkan sel-sel otak.
Kemampuan motorik turun
Hal-hal sepele seperti menjatuhkan barang atau tersandung bisa jadi merupakan dampak kurang tidur. Tubuh yang lelah dapat mengurangi konsentrasi sehingga pergerakan tubuh tak terkendali. “Jika tubuh terlalu lelah, fungsi otak akan menurun,” ujar Winter. “Bahkan naik-turun tangga bisa menjadi aktivitas berat bagi otak karena sulit memproses gerakan tubuh.”
Sulit mengambil keputusan
Ketika kurang tidur, kemampuan memecahkan masalah akan menurun sehingga urusan sekolah atau pekerjaan terganggu. “Kurang tidur mempengaruhi kemampuan kognitif otak sehingga fungsinya untuk memecahkan masalah dan merespons sesuatu secara cepat dapat turun,” kata Baron.
Emosional
Kurang tidur mungkin membuat Anda akan lebih moody atau emosional. “Anda menjadi lebih reaktif,” ujar Baron. Karena itu, kurang tidur mungkin penyebab utama Anda menangis atau marah karena masalah sepele, seperti ketika menonton film sedih atau menjelang tenggat waktu tapi pekerjaan belum selesai.
Pilihan Editor: Tidur Akhir Pekan Buat Ganti Kurang Tidur? Pakar Minta Hindari Kebiasaan Tidur Bulimia