TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali kita temui orang-orang yang mengatakan mereka berencana untuk mengganti tidur mereka selama akhir pekan karena kurang tidur.
Orang-orang ini bermaksud bahwa mereka tidak cukup tidur selama hari kerja dan berencana untuk tidur lebih banyak saat akhir pekan. Ini adalah tren umum yang diikuti oleh para pekerja saat ini. Namun, para ahli kesehatan telah memperingatkan tentang kebiasaan tidur tertentu ini yang diadopsi oleh beberapa orang saat ini.
Dalam sebuah posting terbaru di media sosial, Dr. Avind Bhateja telah menyoroti masalah tidur yang tidak sehat ini. Dalam video tersebut, Dr. Bhateja berbicara tentang tidur bulimia, yang berarti kurang tidur selama hari kerja tetapi mencoba untuk mengganti tidur selama akhir pekan.
Dalam video yang diunggah di Instagram, Dr. Bhateja menyebut episode podcast Matthew Walker di mana dia membahas sebuah penelitian berjudul "Ad libitum Weekend Recovery Sleep Fails to Prevent Metabolic Dysregulation during a Repeating Pattern of Insufficient Sleep and Weekend Recovery Sleep" (Tidur Pemulihan Akhir Pekan Ad libitum Gagal Mencegah Disregulasi Metabolik selama Pola Tidur yang Tidak Cukup dan Tidur Pemulihan Akhir Pekan).
Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Current Biology pada tahun 2019. Para peneliti mempelajari "bagaimana tidur pemulihan akhir pekan ad libitum memengaruhi penjadwalan sirkadian, asupan energi, berat badan, dan sensitivitas insulin selama kurang tidur berulang setelah tidur pemulihan akhir pekan ad libitum".
Dalam penelitian tersebut, tiga kelompok individu dipantau di laboratorium selama dua minggu dan mengikuti tiga pola tidur yang berbeda. Salah satu pola tidur adalah apa yang kita sebut sebagai tidur pengejar akhir pekan atau tidur bulimia. Mereka menemukan bahwa mencoba untuk mengganti tidur Anda pada akhir pekan adalah sesuatu yang tidak berhasil.
Dokter menjelaskan bahwa Anda tidak akan dapat sepenuhnya mengembalikan kekurangan atau gangguan tidur Anda dengan tidur lebih dari 25% di akhir pekan. Ini juga mengganggu pelepasan melatonin dalam darah Anda, itulah sebabnya mengapa Anda merasa kabur pada hari Senin pagi.
Temuan lain yang mereka temukan adalah rata-rata sekitar setengah hingga dua kilogram penambahan berat badan dalam dua minggu dan memburuknya sensitivitas insulin serta kecenderungan untuk mencoba tidur reguler setidaknya 7 jam setiap malam daripada mencoba mengganti tidur Anda pada akhir pekan.
Para ahli kesehatan menyarankan agar kita tidak menunda tidur selama akhir pekan dan berusaha untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Jadi mencegah kurang tidur berulang Keberlangsungan pola tidur yang sehat ini sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Pilihan editor : Teknik Relaksasi yang Bisa Dicoba untuk Atasi Gangguan Tidur