Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Bercak dan Noda di Kembang Kol, Masih Bolehkah Dimakan?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kembang kol. Wikipedia.org
Ilustrasi kembang kol. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada bintik-bintik hitam di kembang kol, masih baikkah dikonsumsi? Kadang binting masih berwarna kuning atau coklat, kemudian menghitam. Sebagian orang mungkin tak peduli dan mengabaikannya. Bintik-bintik tersebut ternyata bukan kutu melainkan proses oksidasi. 

"Bintik-bintik itu biasanya muncul di beberapa area dan menandakan sayuran sudah menua dan teroksidasi, yang bisa terjadi karena paparan udara dan cahaya," kata pakar diet dan juru masak Norah Clark kepada HuffPost. "Sebenarnya itu proses alami seperti buah apel yang berubah coklat setelah dipotong."

Jadi, apakah itu berarti kondisi kembang kol sudah jelek dan masih bolehkah dikonsumsi? Pakar pun memberi penjelasan. Kebanyakan orang sudah tak berminat ketika melihat ada bercak coklat pada irisan apel tapi bukan berarti tak bisa dimakan. Begitu juga pada kembang kol. Kembang kol masih sangat aman dimakan meski banyak bercak coklat. 

"Proses oksidasi tak berarti berbahaya, itu reaksi alami antara fenol dan oksigen. Jadi, tak ada masalah keamanan jika mengonsumsinya," jelas ahli diet Kelly Costa.

"Jika bercak masih kecil dan bau kembang kol masih segar dan terasa renyah, berarti masih boleh dimakan. Potong saja bagian bernoda sebelum dimasak. Akan tetapi, bila noda sudah menyebar, aroma kembang kol sudah tak enak dan teksturnya mengecil, ada indikasi kondisi sayuran ini sudah jelek dan sebaiknya dibuan," tambah Clark.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tips saat membeli
Secara umum, Clark mengatakan memperhatikan apakah kembang kol atau sayuran lain sudah membusuk bisa dicek dari penglihatan dan penciuman. 

"Selain noda yang terlihat, lihat juga perubahan warna, seperti menguning. Bau juga indikator. Sayuran segar tak berbau menyengat dan tak sedap. Terakhir, cek teksturnya, kembang kol harus terasa padat dan renyah, bukan lembek atau mengkerut," ucap Clark.

Meski kita mungkin tak akan sakit hanya karena noda, Clark tetap menyarankan untuk menyingkirkannya jika ragu. Tak layak untuk mengambil risiko keluarga sakit jika khawatir noda tersebut membahayakan kesehatan. Ia juga memberi tips memilih kembang kol. Beli yang berwarna cerah dan minim perubahan warna dan memastikan kondisinya masih segar sehingga daya tahannya lebih lama. 

Pilihan Editor: Inilah 5 Sayuran yang Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Bahan yang Tak Boleh Dicampurkan dengan Teh, Termasuk Lemon

1 hari lalu

Ilustrasi teh lemon atau lemon tea (Pixabay.com)
5 Bahan yang Tak Boleh Dicampurkan dengan Teh, Termasuk Lemon

Pastikan untuk tidak menggabungkan bahan lain saat menikmati teh karena dapat berdampak bagi kesehatan.


Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyakit kanker ginjal. Salah satunya perubahan dalam pola makan.


6 Sayuran Rendah Karbohidrat

3 hari lalu

Ilustrasi kubis. Tabloidbintang
6 Sayuran Rendah Karbohidrat

Sayur-sayuran rendah karbohidrat biasanya tinggi serat untuk mengatasi sembelit.


6 Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko dan Gejala Asam Urat

6 hari lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
6 Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko dan Gejala Asam Urat

Salah satu hal yang dapat membantu mengatasi asam urat adalah dengan mengurangi jumlah purin yang dikonsumsi.


Apa yang Terjadi jika Mengonsumsi Satu Jenis Makanan Setiap Hari?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Apa yang Terjadi jika Mengonsumsi Satu Jenis Makanan Setiap Hari?

Makan satu jenis makanan setiap hari dapat menimbulkan hal-hal buruk. Apa saja?


5 Manfaat Vitamin E

15 hari lalu

Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
5 Manfaat Vitamin E

Vitamin E bersifat antioksidan


Tempat dan Cara Menyimpan Kentang agar Lebih Tahan Lama

26 hari lalu

Ilustrasi kentang. Foto: Unsplash.com/Phil Hearing
Tempat dan Cara Menyimpan Kentang agar Lebih Tahan Lama

Kentang biasa disimpan dalam lemari dapur yang gelap dan kering. Namun, pakar punya pendapat lain soal cara menyimpan kentang.


Trik Menyimpan Wortel agar Tak Cepat Layu dan Busuk

27 hari lalu

Ilustrasi wortel. Shutterstock
Trik Menyimpan Wortel agar Tak Cepat Layu dan Busuk

Jika tidak disimpan dengan benar wortel bisa cepat layu dan busuk. Berikut trik menyimpan wortel agar lebih tahan lama.


Berburu Tumbuhan Liar untuk Sayuran

32 hari lalu

Berburu Tumbuhan Liar untuk Sayuran

Kegiatan mencari tumbuhan liar itu bisa menjadi salah satu solusi mencari alternatif sayuran minor tak terkontaminasi pestisida.


7 Sayuran Rendah Kalori untuk Diet

37 hari lalu

Ilustrasi selada air. pixabay.com/kar0329
7 Sayuran Rendah Kalori untuk Diet

Berikut tujuh sayuran rendah kalori yang baik dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.