Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hal yang Perlu Dihindari untuk Menekan Faktor Risiko Stroke

Reporter

image-gnews
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStroke adalah penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Amerika Serikat menurut Asosiasi Stroke Amerika. Kenyataan ini memang menakutkan mengingat faktor risiko sering tak terdeteksi, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Tapi bukan karena faktor risiko yang tak terdeteksi membuat stroke tak bisa dikontrol. Kenyataannya, 80 persen risiko stroke bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup seperti olahraga pola makan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Para dokter paham tentang kunci menurunkan risiko stroke. Berikut yang perlu dihindari, dilansir dari HuffPost.

Gaya hidup sedentari
Menurut Dr. Arthur Wang dari Sekolah Kedokteran Universitas Tulane, salah satu faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah gaya hidup sedentari.

"Sudah terbukti aktivitas fisik rutin membantu menjaga pembuluh darah bebas sumbatan dan menghentikan pembentukan plak di arteri. Secara umum kami merekomendasikan 30 menit olahraga intensitas sedang, lima kali seminggu," jelasnya.

Mengabaikan tekanan darah tinggi
"Kami merekomendasikan gaya hidup sehat yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke," kata  Dr. Anthony Kim, neurolog dan direktur medis di Pusat Stroke San Francisco Universitas California.

Tak pernah periksa kesehatan
"Faktor risiko sering tak ada gejala stroke yang pasti dan hal ini sangat mengkhawatirkan. Pasien tak sadar punya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kecuali rutin memeriksakan kesehatan," ujar Wang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merokok
Menurut Kim dan Wang, kebiasaan yang harus dihindari adalah merokok. Sebabnya kebiasaan ini bisa mempersempit pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke otak yang bisa menyebabkan stroke.

Minum terlalu banyak alkohol
Minum terlalu banyak alkohol terkait dengan beberapa jenis kanker, seperti kanker liver, dan juga stroke.

Pola makan tak sehat
Pola makan sehat penting untuk mengontrol risiko stroke. Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, gula, dan garam, kata Wang.

Mengabaikan pengobatan
Jika sudah melihat gejala stroke, segera jalani pengobatan, semakin cepat semakin baik.

Pilihan Editor: Ketahui Manfaat dan Risiko Akupunktur Pengobatan Tradisional Tiongkok

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

Ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, selain yang bisa diubah. Berikut penjelasan dokter agar kita bisa mencegahnya.


Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.


Deretan Mitos yang Keliru Tentang Kesehatan Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Deretan Mitos yang Keliru Tentang Kesehatan Jantung

Deretan mitos terkait kesehatan jantung yang keliru lainnya yang penting untuk diketahui.


Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

7 hari lalu

Ilustrasi wanita naik gunung. shutterstock.com
Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

Para peneliti dari Universitas Cambridge mengevaluasi sejumlah faktor risiko depresi. Apa saja yang termasuk dan saran mereka?


Peneliti Sebut Manfaat 45 Menit Meditasi untuk Turunkan Tekanan Darah

9 hari lalu

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Peneliti Sebut Manfaat 45 Menit Meditasi untuk Turunkan Tekanan Darah

Meditasi hanya selama 45 menit diklaim bisa menurunkan tekanan darah, terutama hipertensi karena stres.


Penderita Stroke Tewas dalam Kebakaran Rumah di Tangsel

9 hari lalu

Petugas mengevakuasi satu jenaah korban kebakaran yang diduga akibat ledakan tabung gas. Dalam peristiwa ini tiga rumah di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan terbakar. Sabtu 16 September 2023. Foto:TEMPO/Muhammad Iqbal
Penderita Stroke Tewas dalam Kebakaran Rumah di Tangsel

Satu penderita stroke menjadi korban tewas dalam kebakaran rumah di Tangerang Selatan


Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Manfaat Daun Manggis Untuk kesehatan

11 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Manfaat Daun Manggis Untuk kesehatan

Manggis kaya akan manfaat, mulai dari buah, kulit, hingga daunnya yang baik untuk kesehatan tubuh. Lalu, apa saja manfaat daun manggis bagi kesehatan?


Risiko Usia Ibu Hamil, Begini Cara Pencegahan Komplikasi Saat Kehamilan

11 hari lalu

Ilustrasi kehamilan/ibu hamil. Shutterstock
Risiko Usia Ibu Hamil, Begini Cara Pencegahan Komplikasi Saat Kehamilan

Kehamilan bisa berisiko tinggi bagi ibu, janin, atau keduanya dalam kondisi tertentu. Pada usia berapakah risiko usia bagi ibu hamil?


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

12 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


Benarkah RA Kartini Meninggal Karena Pre-eklampsia? Berikut Berbagai Versi Kematiannya

12 hari lalu

Potret Raden Ajeng Kartini. wikipedia.org
Benarkah RA Kartini Meninggal Karena Pre-eklampsia? Berikut Berbagai Versi Kematiannya

RA Kartini meninggal 4 hari usai melahirkan putranya. Diduga alami pre-eklampsia Tapi ada versi lain, Kartini dibunuh.