Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

image-gnews
Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sarkoma adalah kelompok kanker langka yang dimulai pada tulang atau jaringan lunak tubuh. Dengan kata lain, sarkoma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kanker tulang dan kanker yang berkembang di jaringan ikat. Penyakit ini menyumbang sekitar 1-2 persen dari seluruh kanker yang menyerang anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa. 

Meskipun kanker tulang dapat berkembang di bagian tubuh mana saja, sebagian besar kanker tulang berkembang di lengan dan kaki. Karena penyakit ini berkembang jauh di dalam tubuh dan menjadi jelas setelah munculnya benjolan, seseorang mungkin tidak dapat melihat tanda atau gejala yang berarti. Hal ini membuat diagnosis dini sarkoma menjadi sangat penting.

Dikutip dari Time of India, sarkoma tulang merupakan salah satu jenis kanker yang memerlukan berbagai pemeriksaan untuk diagnosis yang akurat, meskipun tidak semua pemeriksaan diperlukan untuk setiap individu. Saat memilih tes diagnostik, dokter mempertimbangkan beberapa faktor seperti dugaan jenis kanker, tanda dan gejala pasien, usia, kesehatan umum, dan hasil tes kesehatan sebelumnya.

Berikut tes yang biasa digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan stadium sarkoma tulang:

1. Scan tulang

“Pemindaian tulang membantu menentukan stadium sarkoma tulang. Sejumlah kecil pelacak radioaktif disuntikkan ke pembuluh darah pasien, yang dikumpulkan di area tulang. Kamera khusus mendeteksi radiasi yang dipancarkan pelacak, menghasilkan gambar. Tulang yang sehat tampak lebih terang, sementara area yang terkena sel kanker atau patah tulang terlihat menonjol.” kata ahli radiologi Aakaar Kapoor.

2. Tes darah

Tes darah di laboratorium saja tidak dapat mendiagnosis sarkoma. Namun, dalam beberapa kasus osteosarkoma atau sarkoma Ewing mungkin terdapat peningkatan kadar alkaline fosfatase dan laktat dehidrogenase. Penting untuk diingat bahwa zat ini juga dapat meningkat karena penyebab nonkanker seperti pertumbuhan normal pada anak-anak atau penyembuhan patah tulang.

3. Rontgen

Sinar-X menggunakan sejumlah kecil radiasi untuk membuat gambar struktur internal tubuh. Ini memberikan representasi visual dari tulang dan dapat membantu mengidentifikasi kelainan atau tumor.

4. Computed tomography (CT atau CAT)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CT scan menggunakan sinar-x yang diambil dari berbagai sudut untuk menghasilkan gambar 3 dimensi tubuh secara detail. Ini dapat mengukur ukuran tumor dan mengidentifikasi kelainan atau tumor. Media kontras dan pewarna khusus dapat diberikan untuk meningkatkan kejernihan gambar.

5. Pencitraan resonansi magnetik (MRI)

MRI menggunakan medan magnet untuk menghasilkan gambar tubuh secara detail. Ini dapat mengukur ukuran tumor dan mendeteksi keterlibatan jaringan lunak di sekitarnya. Media kontras mungkin digunakan atau tidak digunakan untuk meningkatkan kualitas gambar.

6. Tomografi emisi positron (PET) atau PET-CT scan

Pemindaian PET sering dikombinasikan dengan CT scan untuk menentukan stadium sarkoma tulang. Zat gula radioaktif disuntikkan ke dalam tubuh yang diserap oleh sel-sel yang aktif menggunakan energi, termasuk sel kanker. Pemindai mendeteksi zat ini untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan.

7. Biopsi

Biopsi melibatkan pengambilan sampel jaringan kecil untuk pemeriksaan mikroskopis. Meskipun tes lain mungkin menunjukkan adanya kanker, hanya biopsi yang dapat memberikan diagnosis pasti. Ahli patologi menganalisis sampel untuk memastikan adanya kanker. 

Biopsi dapat dilakukan melalui jarum atau dengan membuat sayatan kecil, tergantung lokasi tumor. Sangat penting untuk menjalani proses biopsi di pusat spesialis karena prosedur ini sangat penting dalam diagnosis dan hasil pengobatan yang tepat. Selain itu, ahli patologi harus meninjau sampel jaringan untuk memastikan diagnosis sarkoma yang akurat.

Setelah melakukan tes diagnostik yang diperlukan, dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan pasien. Dalam kasus diagnosis kanker, hasil ini membantu dalam mendeskripsikan kanker dan menentukan stadium serta tingkatannya. Sangat penting bagi individu dengan sarkoma tulang untuk mencari perawatan di pusat spesialis sarkoma. Di sana para ahli dapat memastikan diagnosis yang akurat dan memberikan pengobatan yang tepat.

Pilihan Editor: Tanda-tanda Awal Kanker Tulang yang Perlu Diperhatikan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

2 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris tiba untuk kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. Raja mengurangi penampilan publik untuk fokus dengan perawatan kankernya. REUTERS/Chris Radburn
Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

6 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

18 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

18 hari lalu

Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

18 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

21 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.