Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos Terkait PCOS dan Faktanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - September menandai Bulan Kesadaran Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Pakar pun berbagi pemikiran tentang dampak jangka panjang PCOS dan juga menangkal mitos umum tentang kondisi tersebut.

PCOS adalah kelainan hormonal umum yang mengganggu siklus menstruasi wanita dan mempengaruhi kesuburan. Pada penderita PCOS, ovarium memproduksi androgen dalam jumlah berlebihan, yaitu hormon seks laki-laki yang biasanya ditemukan dalam jumlah minim di tubuh perempuan. Produksi androgen yang berlebihan dapat disebabkan banyaknya kista di ovarium dan dalam beberapa kasus mungkin disebabkan resistensi insulin, kondisi di mana sel tidak merespons insulin dengan baik.

Menurut Organisasi Kesehatan DUnia (WHO), PCOS mempengaruhi sekitar 8-13 persen wanita usia subur di seluruh dunia dan 70 persen di antaranya mungkin tidak terdiagnosis. Berikut kesalahpahaman umum tentang PCOS, dilansir dari Medical Daily.

Mitos 1: Penderita PCOS tidak bisa hamil
Faktanya, PCOS memang mempengaruhi kesuburan karena ketidakseimbangan hormon membatasi frekuensi ovulasi. Namun, dengan memperbaiki masalah metabolisme mendasar yang menyebabkan jarangnya ovulasi, kebanyakan penderita PCOS dapat hamil.

“Dengan berovulasi lebih sering/setiap bulan, penderita PCOS seharusnya memiliki peluang yang sama untuk hamil seperti orang lain seusianya yang sedang berovulasi. Pilihan pengobatan untuk PCOS termasuk obat-obatan seperti clomiphene citrate (juga dikenal sebagai Clomid) atau letrozole (Femara) dapat membantu ovulasi lebih sering,” jelas dokter kandungan dan spesialis kesuburan di Amerika Serikat, Molina Dayal.

Mitos 2: Mengobati PCOS diperlukan hanya jika sedang mencoba hamil
PCOS bukan hanya masalah kesuburan tapi juga gangguan metabolisme yang berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental sehingga perlu perawatan dan memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala, tidak harus saat sedang mencoba hamil.

“PCOS sering kali didiagnosis ketika orang sedang mencoba hamil sehingga dapat menjadi fokus perawatan medis. Namun, pasien harus menyadari PCOS dapat berdampak pada kesehatan jantung, metabolisme, resistensi insulin, dan banyak lagi,” kata pakar endokrinologi reproduksi di AS, Lora Shahine.

Penelitian telah menunjukkan selain komplikasi reproduksi, wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan masalah muskuloskeletal. Mereka juga lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos 3: PCOS selalu memerlukan pengobatan dengan obat hormonal
Faktanya, perawatan PCOS tergantung tujuan akhir masing-masing pasien. “Gejala PCOS dapat diatasi dengan banyak pilihan. Setiap orang itu unik dan tidak ada perubahan gaya hidup, suplemen atau pengobatan yang dapat berhasil untuk semua orang,” ujar Shahine.

Karena PCOS juga merupakan kelainan metabolisme, banyak gejala yang dapat diatasi dengan melakukan perubahan gaya hidup. Menurut Dayal, pola makan dan olahraga adalah kunci keberhasilan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan jangka panjang.

Mitos 4: Penderita PCOS selalu memiliki kista
Nama polikistik bisa menyesatkan karena banyak penderita PCOS mungkin tidak memiliki kista di indung telurnya. “Keberadaan ovarium polikistik tidak spesifik untuk PCOS. Tidak semua wanita dengan PCOS memiliki ovarium polikistik. Sebaliknya, beberapa wanita tanpa PCOS dapat memiliki ovarium polikistik,” jelas Dayal.

Gejala PCOS lain termasuk siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut wajah atau tubuh yang berlebihan, jerawat, pola kebotakan seperti pria, kutil di leher dan ketiak, penambahan berat badan di sekitar perut, dan nyeri panggul.

Mitos 5: Semua pasien PCOS mengalami obesitas dan tidak mungkin menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan buat pasien PCOS mungkin sulit dan bahkan membuat frustrasi. Namun, dengan pilihan makanan yang tepat dan modifikasi gaya hidup, penurunan berat badan bisa tercapai.

“Penurunan berat badan bisa jadi sulit dengan atau tanpa diagnosis PCOS. Perubahan gaya hidup seperti pilihan makanan yang lebih cerdas macam mengurangi makanan olahan, asupan kalori, meningkatkan pengeluaran kalori dan kualitas tidur dapat membantu penurunan berat badan," jelas Dayal.

Pilihan Editor: Mengenal Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) dan Gejalanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sederet Mitos soal Menopause yang Perlu Diketahui

33 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sederet Mitos soal Menopause yang Perlu Diketahui

Menopause adalah tahap normal dalam kehidupan perempuan ketika periode menstruasinya berakhir dan terjadi perubahan hormonal lainnya.


Sederet Mitos terkait Pemutihan Gigi yang Perlu Diketahui

34 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028
Sederet Mitos terkait Pemutihan Gigi yang Perlu Diketahui

Pemutihan gigi atau bleaching gigi merupakan prosedur yang dilakukan untuk membuat permukaan gigi tampak lebih cerah dan putih.


Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

43 hari lalu

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.


Mitos soal Alzheimer dan Faktanya

57 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Mitos soal Alzheimer dan Faktanya

Masih ada saja persepsi yang salah mengenai Alzheimer. Agar tak salah kaprah, berikut mitos paling umum mengenai Alzheimer dan faktanya.


Mitos soal Sunat Jin, Simak Fakta Medisnya

25 September 2023

ilustrasi Sunat
Mitos soal Sunat Jin, Simak Fakta Medisnya

Dokter menegaskan fenomena yang kerap disebut "sunat jin" oleh masyarakat awam adalah fenomena gawat darurat dalam bidang medis.


Mengenal Kista Ginjal, Apa Bedanya dengan Kanker?

20 September 2023

Kanker ginjal pada balita.
Mengenal Kista Ginjal, Apa Bedanya dengan Kanker?

Pakar mengatakan kista ginjal secara umum sifatnya jinak, bukan kanker, sehingga tidak perlu diapa-apakan. Apa yang perlu dipahami?


Beda Miom dan Ademiosis yang Sering Dianggap Sama

19 September 2023

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Beda Miom dan Ademiosis yang Sering Dianggap Sama

Sering dianggap sama, dokter mengatakan miom dan adenomiosismemang mirip, yakni tumor atau benjolan di rahim, namun memiliki ciri tak sama.


5 Mitos Menyesatkan soal Penghematan Listrik

2 September 2023

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
5 Mitos Menyesatkan soal Penghematan Listrik

Hemat listrik berarti hemat uang. Berikut tips sekaligus menghindarkan dari mitos menyesatkan soal hemat listrik dari pakar.


Benarkah Nanas Dapat Menyebabkan Keguguran?

20 Agustus 2023

Ilustrasi nanas (pixabay.com)
Benarkah Nanas Dapat Menyebabkan Keguguran?

Mitos tentang bahaya nanas bagi wanita hamil umumnya muncul karena kandungan enzim bromelain yang terdapat dalam buah nanas.


Jalani Operasi Pengangkatan Kista Lagi, Shireen Sungkar: Sangat Ganggu dan Sakit

9 Agustus 2023

Shireen Sungkar saat menghadiri Kampanye #BebasMainTanpaNyamuk My Baby, di The Maj, Jakarta Pusat, Selasa 19 Februari 2019. TEMPO/Astari Pinasthika Sarosa
Jalani Operasi Pengangkatan Kista Lagi, Shireen Sungkar: Sangat Ganggu dan Sakit

Shireen Sungkar sudah sangat terganggu dan merasakan kesakitan di perut dan pinggangnya terutama saat menstruasi karena kista yang tumbuh lagi.