TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 80 persen wanita muda diklaim memakai bra dengan ukuran tak tepat, menurut penelitian pada 2008. Kepada HuffPost, Jené Luciani Sena, penulis buku The Bra Book: An Intimate Guide to Finding the Right Bra, Shapewear, Swimsuit, and More, menyatakan sembilan dari 10 perempuan memakai bra yang salah ukuran.
Penyebabnya adalah tak ada ukuran standar setiap merek. Ukuran merek A berbeda dari B. Kebanyakan wanita memilih ukuran sesuai yang dibeli terdahulu dan ketika membeli merek yang lain, maka patokannya adalah ukuran sebelumnya.
Bertambahnya ukuran payudara seiring usia juga menjadi penyebab wanita salah memilih ukuran. Setelah menstruasi, ukuran bra pasti berubah. Memakai bra dengan ukuran yang pas bukan hanya masalah kenyamanan tapi juga kesehatan.
Dampak pada kesehatan
Pakar bedah payudara Dr. Paul Banwell menjelaskan tak mengenakan ukuran bra yang tepat akan mempengaruhi postur dan mungkin menyebabkan bungkuk, selain nyeri punggung dan bahu. Sementara dermatolog Dr. Erum N. Ilyas mengatakan ukuran bra yang tak tepat berdampak pada kulit seperti peradangan, luka sobek, memar, infeksi bakteri, munculnya benjolan di kulit, dan gatal.
Bagaimana mengetahui ukuran bra yang tepat? "Jika ukurannya pas maka akan nyaman di seputar payudara, tanpa celah atau rasa terjepit," jelas penata gaya Michelle Barrett.
Cara lain untuk memastikan, coba tarik bagian lingkaran bra, jika terdapat celah dua jari dengan badan tandanya ukuran harus diturunkan. Sementara untuk cup bra harus pas di jaringan payudara, bukan hanya di permukaannya. Jika ada bagian payudara yang keluar, tandanya ukuran cup bra harus ditambah.
Pilihan Editor: Hari Tanpa Bra Sedunia: Sejarah dan Tujuannya Deteksi Kanker Lebih Dini