Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Jangka Panjang Sering Berteriak pada Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua atau pengasuh yang suka berteriak pada anak bisa menyebabkan jangka panjang pada anak tersebut. Para peneliti dari Universitas Wingate di Carolina Utara dan Universitas Kolese London menemukan kekerasan verbal pada anak (CVA) seperti berteriak bisa berefek negatif pada kesehatan mental dan fisik anak sepanjang hidupnya.

Penelitian diterbitkan baru-baru ini di jurnal Child Abuse & Neglect dan mengulas 166 studi yang melibatkan perlakuan buruk pada anak dari empat pusat data medis selama lebih dari 45 tahun, dari 1976 sampai Mei 2022. Ada empat macam perlakukan buruk pada anak yang umum, yakni kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan emosional, dan pengabaian.

CVA termasuk kategori kekerasan emosional dengan ciri berteriak, membentak, dan ancaman verbal. Ketika diharuskan memilih, peneliti terutama fokus pada kekerasan verbal, agresi verbal, kekerasan emosional, disiplin verbal yang keras, dan penyerangan verbal.

"Macam perilaku orang dewasa ini bisa merusak perkembangan anak seperti jenis perlakuan buruk lainnya seperti kekerasan fisik dan seksual pada anak," tulis peneliti.

"Kekerasan emosional, termasuk kekerasan verbal, dipercaya lebih berpengaruh dibanding jenis perlakuan buruk lain dan sering tak terdeteksi karena kurangnya pengamatan dari orang lain di lingkungan terdekat," jelas Dr. Zachary Ginder, konsultan dan doktor psikologi klinis di Pine Siskin Consulting, di Riverside, California, yang tak terlibat penelitian.

"Kekerasan verbal mungkin bisa terlupakan karena dinamika keluarga dan kesulitan mengidentifikasi sebab kurangnya metode konsisten untuk mengetahuinya," tambahnya kepada Fox News Digital.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelaku kekerasan verbal
Menurut data mereka, kekerasan verbal biasa datang dari orang tua (76,5 persen), pengasuh atau orang dewasa lain di rumah (2,4 persen), ibu (8,8 persen), guru (7,1 persen), pelatih (0,6 persen), polisi (0,6 persen, dan pihak-pihak lain (3,5 persen). Jenis kekerasan yang spesifik seperti kritik, memanggil nama, mengejek, menolak, dan menghina.

Dampaknya termasuk tekanan mental dan emosional (kemarahan, depresi, frustasi), gejala keluar (perilaku kasar, penggunaan narkoba, kekerasan), perilaku ke dalam (rendah diri, kontrol emosi), perubahan neurobiologis, dampak kesehatan fisik (obesitas, gangguan perilaku), begitu menurut penulis studi.

Namun studi ini dinilai memiliki keterbatasan. Apalagi hanya dilakukan hingga pertengahan 2022 sehingga diperlukan penelitian lanjutan setelah periode itu.

Pilihan Editor: Alasan Orang Berteriak, dari Marah sampai Sakit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

14 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)
Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

6 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

8 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

8 hari lalu

Komedian Isa Bajaj dan Sinyorita Esperanza menghadiri pemakaman Agung Hercules di TPU Cikutra, Bandung, Jumat, 2 Agustus 2019. Instagram/@Isabajaj
Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

Surabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.