Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Epilepsi, Perhatikan 7 Gejala yang Ditimbulkan

image-gnews
Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEpilepsi merupakan gangguan sel-sel otak akibat aktivitas kelistrikan yang berlebihan di otak. Artis Amanda Manopo pernah mengalaminya saat kecil, ia mengalami kejang akibat sakit ini. dilansir melalui fkkmk.ugm.ac.id, walau ada kejang, tidak semua kejang diakibatkan oleh epilepsi.

Ciri-ciri lain dari epilepsi adalah kejang-kejang. Selain itu, kejang di mulut yang berbuih dan mata yang melirik ke atas. Dokter Atitya yang merupakan dosen Departemen Neurologi FK-KMK UGM mengungkap penyebab epilepsi merupakan kelistrikan yang berlebih dan terjadi pada usia di bawah 25 tahun. Jika terjadi pada saat usia mencapai usia dewasa, hal itu disebabkan oleh pasca trauma, stroke, tumor otak, atau hal lainnya.

Hanya saja, umumnya hal ini bisa dipengaruhi oleh kelelahan, stres, dan cahaya. Karenanya pada penderita epilepsi yang sensitif pada cahaya disarankan untuk menggunakan kacamata hitam saat memakai handphone, TV, atau berada di bawah sinar matahari. 

Untuk balita yang mengalami hal ini, perlu untuk segera ditangani agar tidak terulang kembali. Epilepsi yang terjadi terlalu lama akan mengganggu aliran darah ke otak, kemudian menyebabkan otak kekurangan oksigen. Jika terjadi, akan berefek pada sel-sel otak hingga mengganggu fungsi otak. 

Untuk penderita yang tiba-tiba mengalami kejang epilepsi di tempat publik perlu dilakukan pengamanan kepala dengan media yang empuk dan tidak menahan kejangnya, penderita juga perlu untuk ditemani hingga ia sadar. Jika kejang terjadi 2-3 menit penting untuk segera dibawa ke rumah sakit. 

Dilansir melalui siloamhospitals.com, dalam beberapa kasus, epilepsi ini bahkan bisa terjadi saat penderitanya sedang tidur. Kemungkinan besar penyebabnya adalah perubahan fase tubuh dari sadar ke tidur yang memicu aktivitas otak yang abnormal.

Untuk penyebab pasti dari sakit ini belum diketahui, namun faktor yang mungkin terjadi bisa seperti:

- Gangguan perkembangan, seperti autisme atau neurofibromatosis

- Cedera persalinan

- Penyakit menular

- Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak

- Cedera pada kepala

- Pengaruh genetik

Untuk gejala yang ditimbulkan, seperti:

1. Tatapan kosong

2. Gejala psikis

3. Otot terasa kaku

4. Merasa kebingungan

5. Gerakan menyentak

6. Kejang atau tremor

7. Mengalami kejang yang disertai dengan tubuh menegang dan hilang kesadaran secara spontan hingga penderita yang tiba-tiba terjatuh.

Pilihan Editor: Amanda Manopo Akui Pernah Alami Epilepsi, Bagaimana Cara Menanganinya Saat Kambuh?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

7 jam lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

6 hari lalu

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah jemaah calon haji sebelum disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama di Puskesmas Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 25 Maret 2021. Sebanyak 1.200 jemaah calon haji Embarkasi Kota Palembang mengikuti vaksinasi COVID-19 sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi agar dapat berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

15 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

15 hari lalu

Jemaah calon haji kloter satu antre menunggu pemeriksaan kesehatan dan pemberian gelang identitas saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Jakarta, di Pondok Gede, Jakarta, 27 Juli 2017. Mereka akan diberangkatkan pada Jumat dinihari. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

19 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

20 hari lalu

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

21 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

23 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

29 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

31 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.