Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus Agar Tidak Infeksi

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Pertolongan pertama saat digigit tikus penting untuk diketahui. Sebab, jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi hingga kematian. Berikut ini langkahnya. Foto: Canva
Pertolongan pertama saat digigit tikus penting untuk diketahui. Sebab, jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi hingga kematian. Berikut ini langkahnya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBanyak orang meremehkan gigitan tikus, padahal kenyataannya tikus bisa membawa penyakit saat menggigit manusia. 

Gigitan tikus bisa menimbulkan dampak berbahaya jika tidak segera ditangani dengan tepat  Jika tidak segera mendapat pertolongan pertama saat digigit tikus, maka gigitan tikus berpotensi memicu gangguan kesehatan.

Kebanyakan gigitan tikus dapat membawa berbagai bakteri, virus, dan bahkan penyakit lain yang memiliki potensi berbahaya. Ancaman utama gigitan tikus adalah risiko infeksi. 

Tikus dapat membawa bakteri dan virus yang berpotensi memicu kondisi yang bisa berakhir kematian. Oleh karena itu, agar gigitan tikus tidak memicu penyakit, simak pertolongan pertama saat digigit tikus berikut ini.

Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus

Saat digigit tikus, pastikan telah melakukan pertolongan pertama agar tidak memicu gangguan kesehatan. Berikut adalah pertolongan pertama saat digigit tikus melansir dari Healthline.

1.  Cuci Luka Dengan Air Bersih dan Sabun

Langkah pertama yang harus Anda ambil setelah mendapat gigitan tikus adalah mencuci luka dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun. Pastikan airnya mengalir dengan lancar. Ini adalah langkah penting untuk menghindari infeksi.

2. Hentikan Pendarahan

Setelah membersihkan luka, periksa apakah ada pendarahan. Gigitan tikus bisa menjadi cukup dalam dan menyebabkan pendarahan. Apabila terjadi pendarahan, gunakan kain bersih atau tisu untuk menekan luka secara perlahan dan bantu berhenti berdarah.

3. Oleskan Antiseptik

Segera bersihkan dan keringkan lukanya serta oleskan antiseptik. Gunakan antiseptik atau alkohol medis untuk membersihkan luka dan menghindari infeksi. Pastikan luka benar-benar bersih dan jangan biarkan ada sisa-sisa kotoran atau kuman.

4.  Pantau Luka

Setelah membersihkan luka, penting untuk memantau perkembangannya. Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, panas, atau keluarnya nanah dari luka. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan profesional medis.

5. Segera Ke Dokter

Sebaiknya temui dokter setiap kali Anda digigit hewan pengerat untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut jika Anda mengalami gigitan tikus. 

Dokter akan memeriksa luka, memberikan perawatan yang diperlukan, dan memberikan rekomendasi tambahan, terutama jika ada risiko infeksi atau jika gigitan tikus sangat dalam.

Risiko Akibat Gigitan Tikus

Gigitan tikus dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan karena infeksi bakteri atau virus. Gigitan tikus dapat menimbulkan penyakit pada seseorang, diantaranya:

1. Alergi

Gigitan tikus memiliki potensi untuk menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gigitan tikus bisa berdampak pada beberapa gejala alergi seperti gatal-gatal, kemerahan, bengkak, dan ruam pada kulit, serta gejala pernapasan seperti hidung tersumbat, bersin, atau mata berair.

2. Demam Gigitan Tikus (RBF)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demam gigitan tikus adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang hidup pada beberapa hewan pengerat. 

Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan tikus atau melalui mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi oleh kotoran atau urin hewan pengerat. 

Gejala yang biasa terjadi meliputi demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan atau nyeri pada sendi, serta ruam. Jika tidak diobati, tingkat kematian akibat penyakit ini dapat mencapai lebih dari 10 persen.

3. Hantavirus

Hantavirus adalah penyakit langka namun berpotensi mematikan yang disebarkan oleh tikus rusa dan tikus berkaki putih. 

Penyakit ini memiliki tingkat kematian sekitar 38 persen. Gejala awal infeksi virus ini meliputi demam, kelelahan, nyeri otot, pusing, perasaan panas dingin, mual, muntah, diare, dan sakit perut. 

Hantavirus dapat menyebar melalui air liur, urin, atau feses tikus. Akan tetapi, penularan melalui gigitan tikus sangat jarang terjadi dan biasanya orang terinfeksi melalui penularan udara.

4. Koriomeningitis Limfositik

Koriomeningitis limfositik adalah penyakit virus yang dibawa oleh hewan pengerat. Penyakit ini dapat ditularkan ke manusia melalui air liur, darah, feses, atau urin tikus. 

Gejala biasanya muncul dalam waktu 8 hingga 13 hari setelah terpapar virus. Gejala awal sering kali mencakup demam, perasaan tidak sehat secara umum, kehilangan selera makan, sakit kepala, dan muntah. 

Jika infeksi menyebar, kondisi yang lebih serius seperti meningitis dapat terjadi, di mana meningitis adalah infeksi pada jaringan yang melapisi sumsum tulang belakang dan otak.

Demikian informasi mengenai pertolongan pertama saat digigit tikus. Mengingat berbagai risiko yang terkait dengan gigitan tikus, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan tikus serta lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan populasi tikus.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Tikus Berkeliaran di Malam Hari, Awas Tertular Penyakit Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

18 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

3 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

5 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

6 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

6 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

8 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.