Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Jabodetabek: 5 Tips Persiapkan Diri Hadapi Datangnya Musim Hujan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim penghujan sepertinya akan segera tiba di Indonesia. Hal ini terlihat dari informasi dan data yang berdasarkan kenyataan di lapangan. Di beberapa wilayah Jabodetabek dalam 2 hari terakhir turun hujan deras.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG pada Senin, 23 Oktober 2023 menyatakan kemungkinan hujan turun di wilayah Indonesia dengan variasi yang berbeda-beda. 

Hal tersebut benar-benar terjadi. Suhu panas yang panjang kemungkinan akan mulai mereda dengan adanya hujan. Namun, bukan berarti kehidupan yang nyaman terjadi seterusnya. Peralihan musim harus diantisipasi sedini mungkin. Perubahan selalu memerlukan persiapan dan adaptasi. 

Sama halnya dengan cuaca panas sebelumnya, musim penghujan pun berpengaruh pada kesehatan manusia. Suhu yang rendah, genangan air, sanitasi lingkungan, dan berbagai faktor lainnya sangat berpengaruh. Oleh karena itu, perlu disiapkan keadaan tubuh yang prima untuk beraktivitas seperti biasa dalam musim penghujan. 

Dilansir dari laman web resmi Kementerian Kesehatan, ada tujuh penyakit yang sangat masif menyerang manusia saat musim penghujan. Penyakit tersebut antara lain diare, demam berdarah, tifus, infeksi saluran pernapasan akut, leptospirosis, penyakit kulit, dan infeksi kulit. Tentu semua penyakit tersebut berhubungan dengan kebersihan diri masing-masing. 

Adapun agar tidak terserang penyakit-penyakit di atas, kita selalu dianjurkan untuk menerapkan perilaku hidup sehat di mana pun dan kapan pun. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga memberikan tips menjaga kesehatan tubuh saat musim penghujan, yaitu:

Gunakan Pakaian Hangat

Menggunakan pakaian yang hangat bisa membantu tubuh agar tetap bersuhu stabil sehingga tidak kedinginan dan nyaman beraktivitas. 

Selalu Membawa Payung atau Jas Hujan

Antisipasi terhadap hujan yang mungkin terjadi itu penting. Air hujan yang jatuh di suatu tempat tidak dapat dipastikan dari mana asalnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Utamanya pada kawasan yang diduga menjadi tempat perkembanganbiakan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah. 

Konsumsi Makanan Bergizi dan Vitamin Bila Perlu

Imunitas tubuh juga perlu dijaga dari dalam dengan memastikan mengonsumsi makanan yang bergizi. 

Mandi Setelah Terkena Air Hujan

Terkadang tidak bisa dihindari untuk menerobos hujan yang sedang terjadi. Perilaku tersebut tidak terlalu baik untuk dilakukan berulang dan pastikan air hujan terbilas seluruhnya saat mandi. 

Itulah beberapa tips dari Kementerian Kesehatan yang berguna saat musim hujan datang seperti yang sudah terjadi di beberapa wilayah di Jabodetabek. Pastikan diri tetap dalam keadaan yang sehat dalam situasi apa pun. Kesehatan ada barang mahal yang sering kali disadari ketika sakit.  

M. ROBY SEPTIYAN | MARIA FRANSISCA LAHUR
Pilihan editor: BMKG: Bogor Mungkin Hujan Disertai Angin Kencang, Tapi Lokal dan Singkat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

7 jam lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5,6 di lepas pantau Morotai pada Kamis, 19 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

BMKG mendeteksi gempa berkekuatan M5,6 pada Kamis siang, 19 September 2024. Sempat ada satu lindu susulan, namun dipastikan nihil tsunami.


BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

12 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca berawan, begitu pula pada siang dan malam hari.


Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

14 jam lalu

Bibit Siklon Tropis 98W (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.


Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

15 jam lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.


Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

17 jam lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

1 hari lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.


Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

1 hari lalu

Bangunan roboh di Kabupaten Bandung pasca gempa bermagnitudo 4,9 dari pergerakan Sesar Garsela, Rabu 18 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.


Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

1 hari lalu

Peta pusat gempa dengan kekuatan magnitudo 5.0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar


Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. freepik.com
Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

1 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 18 September 2024, pukul 09.41.08 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.