TEMPO.CO, Jakarta - Mata kering adalah kondisi yang mempengaruhi tiga lapisan air mata yang menutupi dan melindungi permukaan mata. Kondisi ini biasanya memunculkan sejumlah gejala seperti mata terasa perih dan panas, penglihatan kabur, terutama saat membaca, rasa gatal atau berpasir, seperti ada sesuatu di mata, dan ada lendir di dalam atau di sekitar mata.
Gejala lain termasuk mata merah atau iritasi, terutama saat ada angin atau dekat asap rokok serta merasa sakit saat memakai lensa kontak. Beberapa risiko yang bisa menyebabkan mata kering di antaranya cuaca, terlalu lama menatap layar gawai terutama para pekerja, penggunaan lensa kontak, merokok, atau alergi. Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko mata kering, termasuk beberapa obat yang untuk depresi, alergi, tekanan darah, glaukoma, menopause, dan nyeri.
Kompres hangat
Spesialis mata Denisa Anggi Kurnia menyebut kompres hangat sebagai solusi buat mata kering. Orang bisa menggunakan kain atau waslap bersih yang dimasukkan ke air hangat. Kemudian dalam posisi mata terpejam, taruh kain dan tempelkan ke mata sekitar 5-10 menit.
"Untuk mata kering solusinya kompres hangat di rumah. Sekarang banyak di e-commerce penghangat, jadi tinggal masukkan microwave saja, ditempelkan ke mata," kata Anggi.
Anggi menyarankan untuk memeriksa mata secara rutin setidaknya setiap enam bulan sampai satu tahun sekali demi menjaga kesehatan mata.
"Untuk pengguna lensa kontak sebaiknya mengonsultasikan lebih dulu cara penggunaan lensa kontak yang baik apabila memang banyak kegiatan yang mengharuskan di depan komputer dan perbanyak aktivitas di luar ruangan," kata dokter di RSUD Jagakarsa ini.
Pilihan Editor: Dokter Ungkap Bahaya Mata Kering bila Tidak Ditangani