Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Reporter

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka putih mata pun terlihat merah. Selain itu, ada pula penyebab lainnya.

"Bisa juga karena pemicu iritasi seperti serbuk sari, hewan peliharaan, debu, asap, atau gejala penyakit tertentu seperti infeksi bakteri, virus, atau cedera pada kornea," papar dokter mata di Katzen Eye Group di Lutherville, Maryland, Usiwoma Abugo. 

Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengatasinya? Michelle Andreoli, dokter mata di Northwestern Medicine di Naperville, Illinois, memberikan beberapa tips. Air mata buatan yang dijual bebas bisa digunakan untuk merdakan alergi dan membuang kotoran dari mata.

Namun, hindari obat tetes untuk mata merah (dekongestan) karena tak bisa menjadi solusi, bahkan bisa membuat mata tambah merah, kata Andreoli. Ia lebih menyarankan obat tetes antihistamin yang dijual bebas untuk mengatasi rasa gatal yang disebabkan alergi. Bisa juga menggunakan kompres dingin.

Sementara untuk menghindari mata merah, ia menganjurkan menghindari asap api, asap rokok, serbuk sari, debu, klorin, atau bulu binatang. Seringlah mencuci tangan, hindari menyentuh mata, dan rutin mencuci mata dengan cairan pembersih setiap hari.

"Jika mengalami infeksi mata, dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik atau obat lain," ujarnya kepada Fox News Digital.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapan harus ke dokter?
Mata merah adalah masalah yang umum dan jarang mengindikasikan kondisi yang serius, menurut Andreoli. Jika gejala tak membaik dalam seminggu meski sudah menggunakan obat bebas, ia menyarankan untuk memeriksakan ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan.

Kondisi mata merah yang lebih serius biasanya uveitis atau peradangan, bisa juga infeksi mata. Untuk kasus ini biasanya ada gejala tambahan seperti rasa sakit, kotoran mata, dan penglihatan buram.

"Jika tidak diobati, infeksi bisa menyebabkan kerusakan mata, termasuk kehilangan penglihatan," saran Andreoli.

Pilihan Editor: Tanda Peradangan Mata Terkait Penyakit Autoimun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

20 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

21 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

24 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

40 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

42 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

42 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

45 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

46 hari lalu

Ilustrasi pria minum alkohol. campusdiary.co.ke
Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.


Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

59 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.


5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

26 Februari 2024

Ilustrasi mata anak. Freepix.com
5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

Berikut cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata untuk penglihatan yang optimal.