Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malas Ganti Bantal Kesayangan yang Sudah Kuning dan Lusuh, Pakar Ingatkan Efeknya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bantal. elizabethjayne.co.uk
Ilustrasi bantal. elizabethjayne.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bantal yang sudah kempis, lusuh, warna berubah kekuningan, dan banyak noda kecoklatan memang sudah tak sedap dipandang dan tak nyaman dipakai. Tapi rata-rata setiap orang masih menyimpan dan menggunakannya.

"Kalau tak punya bantal kempis yang menguning, kita tak pernah hidup," komentar seorang pengguna TikTok. "Tak ada bantal setara bantal tua yang kuning," komentar lainnya.

Sayangnya, pakar tak menganjurkan bantal seperti itu tetap dipertahankan. Warnanya yang berubah bisa menyebabkan masalah kesehatan pernapasan, kulit, dan tidur. 

"Bantal kuning dan lusuh ini, meski banyak kenangannya, sudah terpapar alergen dan jadi sarang kuman. Lalu, karena sudah terlalu sering dipakai, bantal tak lagi mendukung leher seperti yang semestinya," ujar Dr. Zachary Rubin, pakar alergi di Illinois, Amerika Serikat, kepada USA Today.

Kenapa bantal jadi kuning
Akumulasi minyak, kotoran, dan keringat dari rambut, dan kulit sepanjang waktu meninggalkan residu di bantal yang menyebabkan perubahan warna, jelas  Dr. Lindsey Zubritsky, dermatolog di Mississippi. 

Wajah juga memproduksi zat lengket berminyak yang disebut sebum dan membuat kulit terjaga kelembapannya. Sebum berbeda dari keringat tapi hasilnya tetap sama ke bantal. Belum lagi sisa make up dan rambut yang basah, yang bikin bantal jadi kuning.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidur dengan bantal favorit pada akhirnya akan menyebabkan jerawat dan iritasi kulit lainnya karena kotoran yang bisa menyumbat pori-pori, terutama bagi yang menderita eksim, ruam, sudah berjerawat, dan berkulit sensitif. 

Belum lagi kutu dan kuman yang bersarang dan memakan remah-remah sel kulit mati.  Ketika tidur di bantal yang kotor, Anda akan menghirup kotoran, urine, dan bangkai mereka, yang dapat menyebabkan inflamasi dan mengiritasi saluran pernapasan.

Bagaimana menjaga kebersihan bantal?
-Ganti sarung bantal dan semprotkan untuk mengusir baunya.
-Semprotkan dengan sanitizer untuk kain.
-Jemur bantal beberapa jam setiap dua minggu. 
-Cuci bantal dengan deterjen setiap tiga bulan.
-Keringkan sebelum dipasangkan sarung bantal.
-Ganti bantal setiap dua tahun.

Pilihan Editor: 6 Masalah Ini Pertanda Kasur Sudah Waktunya Diganti

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

3 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

19 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

28 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

34 hari lalu

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com
Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

Dokter kulit jerawat hingga bibir kering adalah masalah kulit yang sering terjadi saat berpuasa di tengah cuaca ekstrem.


Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

39 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

46 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


6 Mitos dan Fakta Tetap Nyaman Selama Penerbangan Jarak Jauh

52 hari lalu

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp
6 Mitos dan Fakta Tetap Nyaman Selama Penerbangan Jarak Jauh

Ada beberapa mitos dan fakta tentang tips menjaga kenyamanan dan kesehatan selama penerbangan jarak jauh


Kiat Cuci Muka Saat Wajah Terpapar Cuaca Panas

55 hari lalu

Ilustrasi cuci muka
Kiat Cuci Muka Saat Wajah Terpapar Cuaca Panas

Setelah beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas sebaiknya tak langsung cuci muka


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

28 Februari 2024

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.