TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan terakhir ini, beberapa wilayah di Jabodetabek mulai turun hujan deras. Peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan ini disebut sebagai musim pancaroba.
Perubahan cuaca selama musim pancaroba berdampak pada kesehatan manusia dan meningkatkan risiko penyakit tertentu. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dilansir dari WHO, demam berdarah adalah infeksi virus yang menyebar dari nyamuk ke manusia. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis. Kebanyakan orang yang terkena demam berdarah tidak akan mengalami gejala.
Namun bagi mereka yang mengalaminya, gejala yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam. Sebagian besar juga akan membaik dalam 1 hingga 2 minggu. Beberapa orang mengalami demam berdarah yang parah dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Pada kasus yang parah, demam berdarah dapat berakibat fatal. Anda dapat menurunkan risiko demam berdarah dengan menghindari gigitan nyamuk, terutama di siang hari. Demam berdarah diobati dengan obat pereda nyeri karena saat ini belum ada pengobatan khusus. Berikut adalah gejala DBD.
Gejala Ringan
Dilansir dari Medical News Today, jika gejala muncul, mungkin akan terjadi demam mendadak sekitar 40 derajat celcius dengan satu atau beberapa gejala lain. Beberapa gejala lain tersebut meliputi nyeri otot dan persendian, ruam, nyeri di belakang mata, mual dan muntah, wajah memerah, sakit tenggorokan, sakit kepala, serta mata merah
Gejala biasanya berlangsung antara 2 hingga 7 hari, dan kebanyakan orang merasa lebih baik setelah satu minggu. Demam dapat meningkat, hilang selama 24 jam, lalu meningkat lagi.
Gejala Parah
Antara 0,5 persen dan 5 persen kasus demam berdarah menjadi parah. Jika ini terjadi, hal ini dapat mengancam nyawa. Pertama, demam biasanya turun menjadi 37,5 hingga 38 derajat celcius. Gejala yang parah kemudian dapat muncul 24 hingga 48 jam kemudian, atau sekitar 3 hingga 7 hari setelah orang tersebut mulai merasa tidak enak badan.
Gejala-gejala tersebut meliputi sakit atau nyeri perut, muntah setidaknya tiga kali dalam 24 jam, pendarahan dari hidung atau gusi, muntah darah, darah dalam tinja, kelelahan, merasa gelisah atau mudah tersinggung, perubahan suhu dari sangat panas menjadi sangat dingin, kulit dingin dan berkeringat, denyut nadi yang lemah dan cepat, serta berkurangnya perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik.
Jika mengalami gejala parah ini, Anda disarankan untuk segera mendapatkan pertolongan medis. Hal itu karena gejala-gejala tersebut berpotensi fatal bagi penderita. Jadi tingkatkan kewaspadaan menjelang musim pancaroba seperti hari-hari belakangan ini.
WHO | KAKAK INDRA
Pilihan editor : Cuaca Panas Melanda Sepanjang Oktober, BMKG Prediksi November Mulai Pancaroba