TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ingin tidur, tapi malah setengah terjaga, karena cemas alarm tak berbunyi sesuai waktu yang ditentukan akan mengganggu kesegaran fisik. Kondis cemas atau alarm anxiety ini cenderung mengganggu kenyamanan tidur.
Alarm anxiety kondisi yang bisa mempengaruhi berbagai usia. Kondisi ini terjadi ketika seseorang merasa khawatir alarm tidak akan membangunkannya. Bisa juga merasa stres karena tidak mendapat waktu yang cukup atau susah tidur sebelum alarm berbunyi.
Apa Penyebab Alarm Anxiety?
Otak manusia menautkan suara alarm dengan bangun tidur, karena muncul secara tiba-tiba. Dikutip dari Psychology Today, bunyi alarm yang keras bisa memicu reaksi negatif tubuh. Ini dalam arti jika terlalu mengejutkan.
Ketika alarm anxiety menjadi masalah, bukan hanya kualitas tidur yang terpengaruh, tapi juga kenyamanan fisik dan mental. Kondisi ini sebetulnya sama saja seperti penyebab susah tidur lainnya. Sebab, intinya efek dari kondisi ini
Adapun alarm anxiety membuat orang terkejut sampai akhirnya terbangun. Kondisi lainnya, kecemasan berlebihan saat akan tidur, karena takut alarm yang sudah disetel tak berbunyi sesuai waktunya. Kondisi ini tersebab stimulus yang dikondisikan dengan suara alarm diikuti rangsangan bangun tidur.
Dikutip dari Medical News Today, kurang tidur bertaut dengan berbagai jenis sakit kepala. Dikutip dari publikasi Sleep Disturbances in Tension-type Headache and Migraine, masalah tidur memicu sakit kepala tegang dan serangan migrain yang mengganggu pola tidur. Hubungan ini tersebab struktur otak dan mekanisme dalam tidur dan sakit kepala. Kurang tidur berhubungan dengan sakit kepala dan depresi.
Pilihan Editor: Mengapa Kurang Tidur Menyebabkan Sakit Kepala?