Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Memberantas Demam Berdarah, dari Mobilitas Penduduk Hingga Perubahan Iklim

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Diskusi bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD dengan #Ayo3mplusVaksinDBD bersama Kader Jumantik/Takeda
Diskusi bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD dengan #Ayo3mplusVaksinDBD bersama Kader Jumantik/Takeda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan ada berbagai tantangan yang membuat sulitnya pemberantasan penyakit demam berdarah di kalangan masyarakat. "Tantangan memberantas dengue semakin berat mengingat tingginya pertumbuhan dan mobilitas penduduk, masifnya pembangunan, serta tantangan perubahan iklim," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 12 November 2023. 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang bersiap-siap untuk peningkatan penyebaran penyakit virus seperti demam berdarah, Zika dan chikungunya terkait dengan fenomena cuaca El Nino.

El Nino, pemanasan suhu permukaan air di Samudera Pasifik bagian timur dan tengah, resmi kembali terjadi setelah tiga tahun pola iklim La Nina. Fenomena ini kemungkinan akan menghasilkan cuaca ekstrem akhir tahun ini, dari siklon tropis yang berputar menuju pulau-pulau Pasifik yang rentan hingga hujan lebat di Amerika Selatan hingga kekeringan di Australia dan di beberapa bagian Asia.

“WHO sedang mempersiapkan kemungkinan yang sangat tinggi bahwa tahun 2023 dan 2024 akan ditandai oleh peristiwa El Nino, yang dapat meningkatkan penularan demam berdarah dan yang disebut arbovirus lainnya, seperti Zika dan chikungunya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 21 Juni 2023.

Tedros juga memperingatkan bahwa perubahan iklim memicu perkembangbiakan nyamuk, dan kejadian demam berdarah telah meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir, terutama di Amerika. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, dengan gejala demam, nyeri mata, kepala, otot dan persendian, mual, muntah, dan kelelahan.

Ngabila mengatakan, di DKI Jakarta, pemerintah provinsi terus menggalakkan implementasi program Jumantik. Jumantik yaitu singkatan dari Juru Pemantau Jentik adalah petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk malakukan pemantauan jentik nyamuk DBD Aedes Aegypti di wilayahnya.

Program ini memiliki peran yang signifikan dalam pemberantasan sarang nyamuk penyebab demam berdarah, mengingat masih kurangnya upaya pencegahan penyakit DBD yang dilakukan oleh masyarakat. "Para Kader juga kami harapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Serta mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan untuk memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD,” kata Ngabila.

Selain pemberantasan sarang nyamuk melalui program Jumantik, pencegahan juga bisa dilakukan dengan vaksinasi. Dokter Spesialis Anak IDAI Jakarta Selatan, Attila Dewanti mengatakan vaksinasi DBD direkomendasikan oleh asosiasi medis dalam mencegah DBD. “Organisasi medis di Indonesia, seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk masing-masing anak-anak dan orang dewasa. "Vaksin secara klinis dapat mencegah keparahan dengue dengan profil keamanan yang baik. Saat ini vaksinasi DBD dapat diberikan pada seluruh anggota keluarga dengan rentang umur 6 sampai 45 tahun dengan anjuran dokter,” kata Atilla.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 tercatat 143.266 kasus DBD dengan 1.236 kematian. Jumlah kasus DBD ini lebih tinggi dari tahun 2021 dengan 95.895 kasus yang tercatat. 36,10 persen pasien adalah golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.  

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dari awal tahun 2023 sampai dengan minggu ke-33 tahun ini, terdapat 57.884 kasus dengue atau 21,06 kasus per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 422 kematian. Kasus Dengue/DBD terlaporkan dari 462 Kab/Kota di 34 Provinsi, sedangkan kematian akibat dengue terjadi di 177 Kab/Kota di 32 Provinsi. Pada anak, dengue merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi. 

Hal ini menjadikan kasus demam berdarah dengue selalu menjadi perhatian kesehatan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Sangat penting bagi seluruh golongan masyarakat untuk tetap melakukan pencegahan dengue dengan komprehensif.

Dalam rangka perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-59, Kementerian Kesehatan dan Takeda menghadirkan Kader Jumantik daerah Jakarta sebagai peningkatan peran serta atau pemberdayaan masyarakat dalam acara bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD dengan #Ayo3mplusVaksinDBD bersama Kader Jumantik. Acara ini tertempat di Jakarta Convention Center, Jakarta. Acara tersebut merupakan rangkaian program Pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam Transformasi Kesehatan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan pada tanggal 9-11 November 2023.

Perwakilan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Iriani Samad mengatakan acara ini merupakan salah satu bagian dari program pemerintah terkait penanganan dengue yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. "Pencegahan dengue membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk kerja sama pemerintah degan publik-swasta," kata Iriani. 

Presiden Direktur, PT Takeda Inovative Medicines Andreas Gutknecht mengapresiasi pemerintah Indonesia, dalam upaya penanggulangan dengue yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021 – 2025. Ia mencoba untuk terus memperkuat kemitraan publik dan privat seperti edukasi Kader Jumantik. "Kami juga menjadi salah satu anggota pendiri KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue sebagai inovator, serta implementasi kampanye masyarakat #Ayo3mplusVaksinDBD yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka menyukseskan Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030,” ujar Andreas.

Pilihan Editor: Cara Kerja Metode Wolbachia untuk Cegah Demam Berdarah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

1 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

8 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

8 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

10 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

18 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

20 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah