Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Peduli Antibiotik Sedunia, Dokter Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska
Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Peduli Antibiotik Sedunia diperingati setiap 18 November. Spesialis anak dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Qodri Santosa, mengajak seluruh dokter untuk bijak dalam menggunakan antibiotik pada pengobatan, terutama pasien anak.

"Bijak dalam menggunakan antibiotik, panas (demam) pakai antibiotik sesuai indikasinya," kata pengajar mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak itu, Minggu, 19 November 2023.

Terkait isu kelangkaan antibiotik di seluruh dunia saat ini, ia mengatakan biasanya penyakit yang diberi obat antibiotik adalah yang berhubungan dengan infeksi yang disebabkan bakteri dan virus.

"Jangan sampai panas sehari, langsung dikasih antibiotik. Selain boros, kalau suatu saat dia perlu, saking seringnya pakai antibiotik malah jadi kebal," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kabupaten Banyumas itu.

Antibiotik tameng terakhir
Menurutnya, industri farmasi sebenarnya terus berkembang dan telah menghasilkan beberapa antibiotik baru. Akan tetapi, dokter sering kali sangat mudah memberikan obat antibiotik kepada pasien sehingga diduga sebagai salah satu penyebab kelangkaan antibiotik. Bahkan, ada istilah jenis obat ini sebagai tameng terakhir dalam pengobatan. Ia mengakui dalam pengobatan sebenarnya tidak ada pengganti antibiotik.

"Yang paling penting justru ketika tidak ada indikasi, jangan dikasih antibiotik. Kalau memang butuh antibiotik dikasih," tegas Qodri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan di universitas yang sama, Dhadhang Wahyu Kurniawan, mengatakan rantai distribusi antibiotik perlu ditata ulang agar tidak terjadi kebocoran yang berdampak pada kelangkaan obat tersebut.

"Kelangkaan antibiotik memang terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia. Pemerintah telah memperketat pembelian antibiotik di apotek harus menggunakan resep dokter," paparnya.

Menurutnya, kebijakan tersebut dipatuhi oleh sebagian besar apotek yang tegak lurus terhadap aturan pemerintah. Namun, kenyataannya masih ada lubang-lubang yang memungkinkan masyarakat mendapatkan antibiotik dengan mudah.

Pilihan Editor: Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PT Kalbe Farma Ingin Perkuat Ekspor dan Kemampuan Produksi Dalam Negeri

2 hari lalu

Kalbe Farma. Istimewa
PT Kalbe Farma Ingin Perkuat Ekspor dan Kemampuan Produksi Dalam Negeri

Produk PT Kalbe Farma Tbk saat ini telah terdistribusi ke sekitar 40 negara di dunia.


Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

5 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

Deteksi kanker sejak dini sangatlah penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh pun semakin tinggi.


Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

5 hari lalu

Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

Raja Salman pada Mei 2024 dikabarkan terima antibiotik untuk penanganan penyakit infeksi paru-paru yang ia derita. Apa gejala dan bahaya penyakit ini.


Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

10 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

Reaksi gigitan nyamuk berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya gatal ringan dan ada yang parah disertai bentol. Jangan lakukan hal ini.


Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

10 hari lalu

ilustrasi overdosis obat (Pixabay.com)
Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

Gabapentin dapat mengontrol nyeri saraf tertentu dan gangguan kejang dan biasa diresepkan untuk epilepsi tapi sering disalahgunakan seperti opium.


Mengenal Sakit 'Flu Pria', Benarkah Hanya Reaksi yang Berlebihan?

15 hari lalu

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
Mengenal Sakit 'Flu Pria', Benarkah Hanya Reaksi yang Berlebihan?

Ada bukti kuat bahwa pria lebih mungkin mengalami infeksi parah daripada wanita saat mereka sakit. Hal ini terlihat pada masa awal pandemi COVID-19.


Kiat Hindari Heat Stroke saat Cuaca Panas dari Dokter Penyakit Dalam

19 hari lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Kiat Hindari Heat Stroke saat Cuaca Panas dari Dokter Penyakit Dalam

Pakar menyebut perlunya pengaturan aktivitas untuk menghindari heat stroke atau serangan panas pada saat cuaca panas.


Penyebab Radang Lidah, Mengenali Gejalanya

19 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Penyebab Radang Lidah, Mengenali Gejalanya

Radang lidah atau glossitis kondisi yang ditandai bengkak atau berubah warna


Alasan Laki-laki Lebih Mudah Sakit Dibanding Perempuan

20 hari lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Alasan Laki-laki Lebih Mudah Sakit Dibanding Perempuan

Benarkah laki-laki lebih gampang sakit dibanding perempuan? Simak hasil penelitian berikut ini.


Belajar dari Kasus Mpox, Ini yang Diperlukan untuk Hadapi Perubahan Pola Penyakit

22 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Belajar dari Kasus Mpox, Ini yang Diperlukan untuk Hadapi Perubahan Pola Penyakit

Pakar menyebut virus Mpox adalah salah satu contoh perubahan pola penyakit akibat dinamika kehidupan yang bergerak di antara patofisiologi interaksi.