Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Coba Operasi Sedot Lemak? Kenali Risiko dan Dampaknya

image-gnews
Ilustrasi sedot lemak. Istimewa
Ilustrasi sedot lemak. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi sedot lemak atau liposuction seringkali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghilangkan lemak secara cepat dan spesifik dari area tertentu pada tubuh. Meskipun popularitasnya meningkat, penting untuk memahami risiko dan dampak yang mungkin terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan ini.

Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

1. Infeksi dan Komplikasi Bedah

Operasi sedot lemak atau liposuction  melibatkan penyisipan tabung kecil melalui sayatan kecil pada kulit untuk menghisap lemak. Seperti pada setiap prosedur bedah, ada risiko infeksi.

Meskipun infeksi setelah liposuksi jarang terjadi, konsekuensinya dapat serius jika terjadi. Pemilihan ahli bedah yang berpengalaman dan tindakan pascabedah yang tepat dapat membantu mengurangi risiko ini.

2. Perubahan Sensasi Kulit dan Pendarahan

Dikutip dari NHS, meskipun jarang terjadi, liposuksi dapat menyebabkan perubahan sensasi kulit atau pendarahan yang berlebihan. Pemilihan metode liposuksi yang tepat oleh dokter yang berpengalaman dapat meminimalkan risiko ini, namun tetap menjadi pertimbangan penting.

3. Kemerahan, Bengkak, dan Ketidaknyamanan

Dampak umum setelah liposuksi melibatkan kemerahan, bengkak, dan ketidaknyamanan pada area yang diobati. Meskipun sebagian besar gejala ini bersifat sementara, mereka masih dapat memengaruhi kenyamanan pasien dalam jangka waktu tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pembentukan Bekuan Darah dan Masalah Kardiovaskular

Disadur dari PlasticSurgery.org, operasi sedot lemak dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah, terutama pada pasien yang memiliki faktor risiko kardiovaskular. Penting untuk berbicara secara terbuka dengan dokter tentang riwayat kesehatan dan faktor risiko sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini.

5. Ketidakpuasan dengan Hasil

Perlu diingat bahwa hasil liposuksi tidak selalu memenuhi harapan setiap individu. Beberapa orang mungkin mengalami ketidakpuasan dengan bentuk atau distribusi lemak setelah operasi. Komunikasi terbuka dengan ahli bedah plastik sejak awal dapat membantu mengelola ekspektasi dan meminimalkan potensi ketidakpuasan.

6. Gangguan Ginjal dan Jantung

Ketika sedot lemak dalam jumlah besar dilakukan, cairan akan berpindah. Hal ini menurut Mayo Clinic dapat menyebabkan gangguan ginjal, jantung, dan paru-paru yang mungkin mengancam jiwa.

Sebelum memutuskan untuk menjalani liposuction, konsultasikan dengan dokter yang berkualitas dan berlisensi. Pemahaman menyeluruh tentang risiko dan dampaknya sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat terkait dengan prosedur kosmetik ini.

Pilihan Editor: Bahaya Liposuction atau Sedot Lemak yang Merenggut Nyawa Selebritas Nanie Darham

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

11 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

32 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

32 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

44 hari lalu

Diskusi Hari Ginjal Sedunia 2024 bertema Ginjal Sehat untuk Semua pada 13 Maret 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

Faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. Jalani gaya hidup sehat mulai sekarang.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

45 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Alasan Pasien Penyakit Ginjal Tahap Lanjut Tak Dianjurkan Berpuasa

46 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Alasan Pasien Penyakit Ginjal Tahap Lanjut Tak Dianjurkan Berpuasa

Pasien penyakit ginjal tahap lanjut dianjurkan tidak berpuasa karena bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat.


Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

47 hari lalu

Ratna Sarumpaet saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019. Ia divonis dua tahun penjara yang diterimanya untuk dakwaan menyebarkan berita bohong alias hoax.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.