Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Fakta tentang Amandel yang Perlu Dipahami

Reporter

image-gnews
Dokter memeriksa seorang bocah yang mengalami radang amandel, di klinik rawat jalan rumah sakit Shifa, Gaza, Palestina, 29 Maret 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Dokter memeriksa seorang bocah yang mengalami radang amandel, di klinik rawat jalan rumah sakit Shifa, Gaza, Palestina, 29 Maret 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala dan leher Ika Dewi Mayangsari menjelaskan tiga fakta amandel. Salah satunya hubungan infeksi amandel berulang dan meningkatnya risiko tumor amandel. Dia mengatakan tidak ada hubungan langsung atau sebab dan akibat antara infeksi berulang dan kejadian tumor amandel.

"Tidak selalu yang bolak-balik terjadi radang pada amandel, tidak harus menjadi kanker atau keganasan ke depannya," kata anggota Perhimpunan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) itu.

Tetapi, sebaiknya orang perlu mengetahui faktor risiko yang bisa menyebabkan kanker orofaring atau amandel, yakni infeksi human papillomavirus (HPV) dan kebiasaan hidup seperti merokok dan minum minuman beralkohol.

"Faktor yang menyebabkan munculnya kanker yang disebabkan terjadinya perubahan sel pada amandel," ujarnya.

Bukan keturunan
Fakta lain mengenai amandel yakni naiknya asam lambung atau refluks asam lambung yang merupakan salah satu faktor iritasi pada daerah tenggorokan, termasuk amandel atau tonsil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau sering terjadi asam yang berulang kali kontak dengan mukosa atau lapisan tenggorok, termasuk amandel tentu hal ini bisa menyebabkan terjadinya suatu peradangan," jelasnya.

Tetapi, peradangan ini berbeda dengan yang disebabkan infeksi virus atau bakteri sehingga tatalaksana akan berbeda. Fakta terakhir yang dia ungkapkan yakni radang amandel bukan kondisi yang diturunkan orang tua ke anak.

"Bukan suatu penyakit yang bersifat keturunan. Radang amandel itu suatu proses yang disebabkan infeksi amandel yang berulang. Kalau infeksi amandel sangat bergantung pada daya tahan tubuh, infeksi suatu penyakit yang tidak diturunkan," jelas Ika.

Pilihan Editor: Serupa Tapi Tak Sama, Berikut Perbedaan Radang Tenggorokan dan Radang Amandel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.