Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Amarah dalam Tinjauan Psikologi: Lebih Cepat Mencapai Tujuan

image-gnews
Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amarah sering dianggap sebagai reaksi negatif, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemarahan dapat pula memberikan dampak positif pada psikologi, terutama dalam mencapai tujuan tertentu.

Manfaat Kemarahan Menurut Riset Terbaru

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology: Attitudes and Social Cognition menyebutkan bahwa kemarahan dapat membantu dalam mencapai tujuan tertentu. Tidak dalam bentuk kemarahan yang agresif, tetapi dalam keadaan yang lebih tenang namun intens.

Berdasarkan penelitian, kemarahan dibandingkan dengan kondisi netral menghasilkan perilaku yang memfasilitasi pencapaian tujuan yang lebih besar pada tugas-tugas yang melibatkan tantangan.

Dikutip dari Psychology Today, penelitian tersebut menyoroti beberapa studi lain yang menunjukkan bahwa kemarahan dapat bermanfaat. Salah satu studi menemukan bahwa kemarahan membantu seseorang memecahkan teka-teki yang sulit.

Sedangkan studi lain menunjukkan bahwa kemarahan dapat membantu seseorang memenangkan hadiah. Studi lainnya bahkan menyiratkan bahwa keberadaan kemarahan dapat meningkatkan performa dalam bermain video game. Selain itu, ketika seseorang bermain game, kemarahan bisa meningkatkan tingkat kecurangan untuk mendapatkan hadiah bahkan skor tinggi.

Dengan kata lain, kemarahan dapat menjadi dorongan untuk mencapai tujuan. Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat ini tergantung pada konteksnya. Terapis Rasio Emosional Perilaku Rasional atau Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) pun setuju dengan penelitian ini, namun dengan beberapa catatan.

Emosi Negatif yang Sehat vs Tidak Sehat

REBT membedakan antara emosi negatif yang sehat dan tidak sehat. Emosi negatif yang tidak sehat adalah emosi yang mengendalikan Anda dan tidak konstruktif, sementara emosi negatif yang sehat adalah emosi yang Anda kendalikan, dan dengan demikian, cara Anda berpikir, merasa, dan bertindak akan menjadi konstruktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam konteks kemarahan, versi tidak sehatnya adalah saat Anda sepenuhnya yakin orang lain melakukannya dengan sengaja, merasa mereka bersikap jahat, dan mengasumsikan sikap moral tinggi.

Ini bisa berujung pada tindakan fisik atau verbal yang merugikan. Namun, kemarahan yang sehat (marah karena terganggu, misalnya) memungkinkan Anda untuk melihat konteks, menjauhkan diri dari absolutisme moral, dan melihat sudut pandang orang lain.

Perbedaan antara emosi negatif yang tidak sehat dan sehat antara kemarahan dan ketidaknyamanan terletak pada keyakinan, pola pikir, dan sikap. Seorang terapis REBT bisa membantu Anda beralih dari satu versi emosi ke versi lainnya dengan memodifikasi keyakinan, pikiran, dan sikap Anda, memberi dkemampuan untuk memberdayakan diri, memecahkan teka-teki, dan mencapai tujuan Anda bahkan ketika emosi Anda sedang tinggi.

Jadi, dalam beberapa konteks, kemarahan dapat memberikan keuntungan positif pada psikologi, terutama ketika diarahkan secara konstruktif. Namun, kesadaran diri dan pengelolaan emosi yang baik tetap kunci untuk memastikan bahwa amarah tersebut memberikan dampak positif.

Pilihan editor:5 Cara Sederhana Meredam Marah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

14 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

21 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

33 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

33 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

20 Februari 2024

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Psikiater mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?