Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Diabetes pada Anak: Gejala, Penyebab, Risikonya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPara orangtua harus berhati-hati tentang diabetes pada anak. Jika si kecil menunjukkan gejala seperti sering haus, makan yang banyak namun berat badan turun, hingga buang air kecil terus menerus sebaiknya pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan sebelum terlambat. 

Secara umum, tubuh membutuhkan hormon insulin untuk membantu jaringan, sel-sel, dan organ tubuh menggunakan gula darah sebagai sumber energi. Namun, ketika hormon insulin berkurang, maka akan terjadi penumpukan gula darah, dan inilah yang menyebabkan penyakit diabetes. 

Mengutip dari situs Indonesia Baik, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat terdapat 1.645 anak menderita diabetes melitus yang tersebar di 13 kota di Indonesia, di antaranya adalah Jakarta, Bandung, Solo, Palembang, Padang, Manado, Makassar, Medan, Surabaya, Semarang, Malang, Denpasar, dan Yogyakarta.  

Agar Anda lebih waspada lagi dengan diabetes pada anak, berikut penyebab, risiko, hingga ciri-ciri gejalanya. Simak artikel ini selengkapnya.

Gejala Diabetes pada Anak

Adapun Anda sebagai orangtua juga perlu waspada akan ciri-ciri atau gejala diabetes pada anak, diantaranya:

1. Memiliki Nafsu Makan yang Tiba-Tiba Meningkat

Anak yang tiba-tiba saja nafsu makannya meningkat perlu diwaspadai. Pada kasus anak yang menderita diabetes, akan kesulitan untuk menghasilkan energi akibat berkurangnya jumlah insulin. Akhirnya si kecil akan sering merasa lapar dan makan yang banyak untuk mendapatkan energi.

2. Berat Badan yang Turun Drastis

Meskipun si kecil terlihat memiliki nafsu makan yang tinggi dan sangat suka makan banyak dari biasanya, sebenarnya berat badan anak kemudian akan turun. Tanpa adanya energi dari gula, jaringan otot, dan simpanan lemak akan menyusut. Penurunan berat badan ini yang tanpa sebab justru menjadi tanda utama diabetes pada anak. 

3. Sering Merasa Haus dan Buang Air Kecil

Kadar gula yang berlebih akan dibuang melalui urin. Hal ini kemudian yang membuat anak sering buang air kecil. Banyaknya cairan tubuh yang keluar, anak juga akan sering merasa haus dan selalu minum lebih banyak dari biasanya.

Dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat gejala diabetes pada anak lainnya yang khas seperti, badan yang terasa lesu dan lemah, sering ngompol, infeksi jamur, terdapat luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, kulit yang terasa gatal dan kering, sering merasa kesemutan pada kaki, nyeri perut, hingga sesak napas. 

Anda juga perlu segera ke dokter jika sudah melihat gejala seperti itu, karena jika terlewatkan anak bisa saja terjadi penurunan kesadaran. 

Penyebab Diabetes pada Anak

Secara umum terdapat dua tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Keduanya memiliki penyebab masing.masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, memungkinkan juga dapat menyerang bayi, balita, hinga orang dewasa. Pada tipe 2 ini terjadi karena kelainan autoimun di mana kondisi sistem kekebalan tubuh anak merusak pankreas sendiri yang mengakibatkan fungsi pankreas terganggu. 

Anak yang menderita diabetes tipe 1 akan menghasilkan sedikit hingga tidak menghasilkan hormon insulin. Kondisi seperti ini menyebabkan kadar gula darah meningkat dan dapat merusak organ serta jaringan tubuh.

Sementara diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin. Maksudnya adalah ketika sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energinya. 

Anak bisa juga menderita diabetes tipe 2 akibat berkurangnya produksi insulin, karena gangguan tersebut, kadar gula darah anak dapat meningkat. Biasanya anak berusia 10 tahun hingga usia remaja yang terkena diabetes melitus tipe 2.

Risiko Diabetes pada Anak

Diabetes tipe 1 pada anak rentan terkena apabila memiliki beberapa faktor risiko seperti genetik atau keturunan, riwayat virus infeksi, hingga pola makan yang tidak baik atau kurang sehat, misalnya mengonsumsi permen terus menerus, es krim, hingga minum-minuman manis.

Untuk diabetes tipe 2 pada anak, terdapat beberapa faktor risiko yang rentan akan terkena, seperti riwayat keluarga baik itu orang tua atau saudara yang memiliki penyakit diabetes, obesitas atau kelebihan berat badan, sering mengonsumsi makanan yang memiliki kadar gula tinggi dan lemak, hingga anak yang kurang aktif jarang bergerak, atau jarang berolahraga. 

Itulah penjelasan mengenai diabetes pada anak yang perlu Anda waspadai. Lihat tumbuh kembang buah hati Anda terus-menerus, jangan sampai anak terkena diabetes. Perhatikan makanan yang dikonsumsi dan kegiatan sehari-harinya. Semoga bermanfaat!

ANNITA RAHMAWATI DEWI

Pilihan Editor: Tak Bisa Sembuh, Ini yang Perlu Dilakukan Penderita Diabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

1 hari lalu

Ilustrasi ngemil keripik. Freepik.com
Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2


5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi buah beri. Shutterstock
5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

Camilan yang tinggi serat merupakan pilihan baik karena serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah, yang artinya baik bagi penderita diabetes


Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

6 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

Angkat penderita diabetes diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.


Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

15 hari lalu

Ilustrasi takaran gula penderita diabetes. shutterstock.com
Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.


Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

21 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Kelenjar keringat di area tubuh yang lembab, misal ketiak, adalah tempat berkembangnya bakteri. Kehadiran bakteri ini yang menyebabkan bau ketiak.


Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

21 hari lalu

Ilustrasi pare. pixabay.com/VitaminaMov
Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

Sederet manfaat pare yang dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan. Simak 5 manfaat jus pare.


Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

21 hari lalu

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

Penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu diabetes.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

23 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.