Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Sebut Makan setelah Jam 9 Malam Berpotensi Meningkatkan Risiko Stroke Sebesar 28 Persen

image-gnews
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waktu makan “tradisional” sering kali terabaikan sehingga dapat mengakibatkan kebiasaan makan yang tidak stabil. Namun, tahukah bahwa mengelola waktu makan sama pentingnya dengan rasa kenyang?

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Nature Communications menunjukkan bagaimana waktu makan dapat berdampak besar pada kesehatan jantung. Berikut adalah temuan utama penelitian yang sebaiknya diketahui.

Koneksi sirkadian

Tubuh mengikuti siklus sirkadian, yakni ritme fisiologis 24 jam. Inti dari hal ini adalah siklus puasa atau makan yang mempengaruhi jam perifer di berbagai jaringan. Ini mengatur fungsi jantung dan pembuluh darah.

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara perubahan waktu makan dan puasa dengan kasus penyakit kardiovaskular (CVD) karena menjadi penyebab utama penyakit dan kematian global. Pola makan yang salah memberikan kontribusi yang signifikan. 

Sarapan dan makan larut malam

Penelitian menyoroti pentingnya sarapan untuk menjaga metabolisme normal dan kesehatan jantung. Makan larut malam dikaitkan dengan arteriosklerosis, obesitas, profil lipid abnormal, dan sindrom metabolik pada wanita. 

Studi ini mencari kejelasan dalam mengidentifikasi waktu makan dan dampaknya terhadap hasil kardiovaskular. Metode potensial untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik adalah Time-Restricted Eating (TRE). 

Memperpanjang puasa malam hari hingga lebih dari 12 jam telah menunjukkan penurunan berat badan, tekanan darah, dan peradangan pada manusia. Studi ini meneliti bagaimana durasi puasa malam hari secara langsung mempengaruhi risiko CVD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan menggunakan data dari penelitian NutriNet-Sante yang melibatkan lebih dari 100 ribu orang dewasa, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang terkait dengan waktu makan. Individu yang lebih muda, perokok, dan mereka yang waktu makannya lebih lambat menunjukkan risiko CVD yang lebih tinggi. 

Penelitian ini berlangsung selama tujuh tahun dan mengungkapkan korelasi antara terlambat makan pertama dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Studi ini menggarisbawahi pentingnya waktu makan, dan menunjukkan bahwa semakin larut waktu makan, semakin tinggi risiko CVD. 

Khususnya, makan setelah jam 9 malam meningkatkan risiko sebesar 13 persen. Risiko penyakit serebrovaskular atau stroke meningkat sebesar 8 persen setiap kali penundaan makan terakhir, dan mencapai puncaknya sebesar 28 persen setelah jam 9 malam. Peningkatan puasa malam hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit serebrovaskular sebesar 7 persen.

Implikasinya terhadap kesehatan kardiometabolik

Kesehatan kardiometabolik tumbuh subur dalam TRE lebih awal. Ini didukung oleh temuan sebelumnya yang menghubungkan sarapan lebih awal dan puasa semalaman yang lebih lama dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. 

Makan lebih awal meningkatkan metabolisme makanan sehingga membantu menyelaraskan dengan ritme sirkadian perifer yang mengatur tekanan darah.

Pilihan Editor: Jarak Ideal antara Waktu Makan dari Pagi hingga Malam

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

4 jam lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.


Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

5 hari lalu

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS
Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

9 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

9 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


5 Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong

13 hari lalu

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com
5 Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong

Banyak manfaat yang didapat dari minum air putih saat perut kosong, terutama di pagi hari.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

19 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


Asupan Serat Harian yang Dianjurkan dan Dampaknya bila Kurang

22 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com
Asupan Serat Harian yang Dianjurkan dan Dampaknya bila Kurang

Penting untuk menambah asupan serat harian yang bisa diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Berikut yang terjadi jika asupan serat harian tak cukup.


Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

30 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Banyak pasien gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun, paka ungkap dampaknya.


Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

30 hari lalu

Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk
Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

Pakar mengatakan penderita kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi berisiko lima kali lipat terserang stroke iskemik atau sumbatan.