TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei baru-baru ini oleh American Academy of Sleep Medicine menemukan lebih dari sepertiga jumlah pasangan di Amerika Serikat kini memilih untuk pisah ranjang dari pasangan. Apakah ada masalah dalam hubungan atau dalam proses perceraian?
Ternyata bukan demikian faktanya. Lagipula, menjalin keintiman dan berhubungan seks tak harus di kamar tidur. Jawabannya ternyata karena tidur bareng pasangan sering membuat tak bisa tidur.
Contohnya jika pasangan suka mendengkur dan mengganggu tidur Anda, dampaknya pasti ke kesehatan karena kurang tidur atau tak bisa tidur nyenyak. Masalah lain yang suka menjadi perdebatan di ranjang adalah temperatur ruangan atau selimut. Kadang soal lampu, misalnya Anda senang tidur dengan lampu menyala sementara pasangan tidak.
Bicarakan dulu dengan pasangan
Penelitian juga pernah mengungkapkan gangguan tidur satu malam saja bisa menyebabkan konflik hubungan di hari berikutnya. Lalu, bagaimana caranya bisa tidur terpisah tanpa mengorbankan keintiman?
Pertama, jika memutuskan untuk tidur di kamar berbeda, diskusikan dulu dengan pasangan. Pastikan kedua pihak sepakat sehingga tak ada yang merasa diabaikan atau tak diinginkan, seperti dilansir USA Today.
Kemudian, sepakati pula bagaimana bila hendak berhubungan intim. Terakhir, pastikan tidur terpisah dengan pasangan tak sampai mengganggu hubungan, bahkan terasa lebih menyenangkan dengan sekali-sekali mengendap-endap ke kamar pasangan dan membuat kejutan.
Pilihan Editor: Pasangan Toxic, Cikal Bakal Kekerasan dalam Hubungan