TEMPO.CO, Jakarta - Tak bisa mengendalikan stres secara tepat bisa berakibat adjustment disorder. Ini tanda gangguan mental yang ditandai respons berlebihan terhadap stres. Dikutip dari situs web Mayo Clinic, penumpukan stres negatif dan perubahan perilaku menjadi sumber utama terjadinya gangguan penyesuaian.
Orang dengan gangguan penyesuaian sulit untuk mengurai stresnya sampai akhirnya mengalami perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang berlebihan dapat menimbulkan cemas sampai depresi.
Gejala Adjustment Disorder
Dikutip dari situs web Medline Plus dan Mayo Clinic, ada beberapa gejala adjustment disorder. Sedih berlebihan sampai merasa tidak nyaman dengan situasi seharusnya dinikmati dalam menjalankan aktivitas tersebut, karena sulit berkonsentari.
Sering menangis dan kecemasan juga gejalanya. Mudah tersinggung yang mengakibatkan rendah diri sehingga tidak bisa mengerjakan banyak hal dan tak tahu harus memulai dari mana. Sulit tidur nyenyak dan tak enak makan. Gejala lainnya menjauhi lingkungan sosial dan mengabaikan aktivitas penting seperti belajar dan bekerja.
Deretan gejala tersebut rentan tindakan impulsif atau bertindak semaunya secara mendadak. Jika orang tersebut masih dalam pengaruh pemicu stres, waktu yang diperlukan untuk lepas dari adjustment disorder akan lebih lama.
Penyebab Adjustment Disorder
- Stres saat masa kecil, seperti kesulitan akademik, bully.
- Perceraian atau masalah pernikahan.
- Masalah hubungan pasangan.
- Pengalaman buruk, seperti kehilangan pekerjaan, orang terdekat, masalah keuangan.
- Tempat tinggal yang tidak memadai.
- Masalah apa pun pemicu gangguan kesehatan mental.
Pilihan Editor: 5 Masalah Kesehatan Akibat Stres, Gangguan Pencernaan sampai Penyakit Jantung