TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan menandakan akan ada banyak bakteri dan virus yang berdatangan melalui lingkungan ke tubuh kita. Selain itu, cuaca yang lembab akan menyebabkan bakteri, virus, ataupun jamur menempel di sekitar kita. Salah satu penyakit yang jarang sekali absen pada saat musim hujan adalah batuk.
Dilansir dari Cleveland Clinic, batuk merupakan cara kerja tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan atas dan saluran pernapasan bawah. Batuk juga dapat berfungsi untuk menyembuhkan dan melindungi tubuh secara otomatis.
Terdapat banyak jenis batuk. Jenis batuk dapat dikategorikan berdasarkan lamanya terjangkit, kondisi tenggorokan, suara batuk, dan lainnya. Ada beberapa kemungkinan jenis yang ada berpengaruh dengan pengobatannya.
1. Batuk berdasarkan waktu terjangkitnya
- Batuk akut
Batuk yang berlangsung selama kurang lebih dua sampai tiga minggu. Dapat disebabkan oleh cuaca dingin, bronchitis, radang paru-paru, sinusitis, asma, alergi, dan paparan asap rokok
- Batuk sub akut
Batuk yang berlangsung selama kurang lebih tiga sampai delapan minggu. Penyebabnya sama seperti batuk akut.
- Batuk kronis
Batuk yang berlangsung selama lebih dari delapan minggu. Penyebab kondisi ini kurang lebih sama seperti batuk lainnya, tetapi dalam kondisi yang sudah kronis. Penyebab lainnya adalah penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK, refluks gastroesofagus atau GERD, dan gagal jantung.
- Batuk refrakter
Batuk kronis yang sudah dalam tahap sulit diobati dengan penggunaan obat
2. Batuk berlendir ataupun tidak
Dilansir dari Verywell Health, batuk disertai lendir dapat disebut juga sebagai batuk produktif. Batuk disertai lendir disebabkan oleh iritasi pada paru-paru dan peradangan dalam saluran pernapasan sehingga jaringan saluran pernapasan akan memproduksi lendir lebih banyak. Batuk adalah efek dan usaha tubuh mengeluarkan lendir berlebih.
Sedangkan Batuk nonproduktif adalah batuk kering. Dilansir dari Healthline, batuk kering adalah batuk tanpa disertai dengan pengeluaran lendir. Penyebab dari batuk kering biasanya adalah alergi, infeksi bakteri, atau virus. Ada beberapa penyakit lain yang juga memicu terjadinya batuk kering seperti asma, asam lambung atau gerd, dan infeksi saluran pernapasan atau ISPA.
3. Batuk berdasarkan bunyi yang dikeluarkan
Dalam kondisi tertentu, batuk akan mengeluarkan beberapa suara yang berbeda tergantung dengan jenis batuk yang terdiagnosis. Contohnya adalah berikut:
- Batuk rejan atau pertussis yang terjadi karena infeksi memiliki bunyi seperti berteriak.
- Batuk croup akan terdengar seperti gonggongan.
- Mengi akan berbunyi seperti siulan atau nada tinggi. Umumnya terjadi saat pilek dan asma, tetapi harus diwaspadai ketika batuk ini terjadi karena mengartikan saluran pernapasan sudah hampir tertutup.
Pilihan Editor: Bayi Batuk Pilek, Haruskah Selalu Minum Obat?