TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri punggung merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya rasa sakit atau ketidaknyamanan pada daerah belakang tubuh, yang mencakup tulang belakang, otot, ligamen, atau saraf di sekitar punggung.
Nyeri punggung dapat dialami oleh setiap orang dari segala usia dengan alasan yang berbeda. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan untuk mengalami nyeri punggung meningkat karena faktor-faktor seperti pekerjaan ataupun penyakit degeneratif.
Dikutip dari ayosehat.kemkes.go.id, nyeri punggung dapat dibagi menjadi dua jenis utama yakni nyaeri punggung akut dan nyeri punggung kronis. Nyeri punggung akut terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Biasanya, nyeri punggung akut disebabkan oleh cedera fisik, gerakan yang salah, atau terlalu banyak beban pada punggung. Sementara, nyeri punggung kronis dapat berlangsung lebih dari 12 minggu dan dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti hernia tulang bel.
Penyebab Nyeri Punggung
Menurut Medical News Today, punggung manusia terdiri dari struktur yang kompleks meliputi otot, ligamen, tendon, bantalan, dan tulang, yang bekerja sama untuk menopang tubuh dan memungkinkan untuk bergerak. Segmen tulang belakang dilapisi dengan bantalan seperti tulang rawan yang disebut cakram.
Masalah dengan salah satu komponen ini dapat menyebabkan sakit punggung. Kerusakan dapat disebabkan oleh ketegangan, kondisi medis, postur tubuh yang buruk, dan lain-lain.
Dikutip dari ciputrahospital.com, permasalahan pada salah satu komponen ini dapat terjadi antara lain karena:
1. Spasme Otot
Aktivitas yang dapat menyebabkan spasme otot meliputi:
- Mengangkat sesuatu dengan tidak benar atau terlalu berat.
- Membuat gerakan memutar tubuh yang tiba-tiba.
2. Masalah Struktural
Sejumlah permasalahan pada struktur dari tulang belakang dapat menyebabkan punggung terasa nyeri, antara lain:
- Bantalan yang menonjol. Setiap sambungan tulang belakang dilapisi oleh bantalan. Jika bantalan menonjol atau pecah dapat menyebabkan penekanan pada saraf yang mengakibatkan nyeri punggung. Hal ini yang sering disebut dengan saraf kejepit.
- Pertumbuhan tulang yang abnormal dapat menyebabkan ruang di sekitar sumsum tulang belakang dapat menyempit. Kondisi ini dikenal sebagai stenosis tulang belakang.
- Radang pada sendi tulang belakang.
- Tulang belakang yang membengkok ke samping.
- Tulang belakang yang keropos memudahkan untuk terjadinya fraktur atau patah.
- Tulang belakang yang rusak karena kanker atau infeksi, biasanya tuberkulosis.
Faktor Risiko
Siapa pun bisa mengalami nyeri punggung, bahkan anak-anak dan remaja. Dikutip dari Mayo Clinic, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri punggung:
1. Usia. Sakit punggung lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, dimulai sekitar usia 30 atau 40 tahun.
2. Kurangnya olahraga. Otot-otot punggung dan perut yang lemah dan tidak digunakan dapat menyebabkan sakit punggung.
3 Kelebihan berat. Berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada punggung.
4. Penyakit. Beberapa jenis radang sendi dan kanker dapat menyebabkan sakit punggung.
5. Pengangkatan yang tidak tepat. Menggunakan punggung sebagai pengganti kaki dapat menyebabkan sakit punggung.
6. Kondisi psikologis. Orang yang rentan terhadap depresi dan kecemasan tampaknya memiliki risiko lebih besar terkena sakit punggung. Stres dapat menyebabkan ketegangan otot, yang dapat menyebabkan nyeri punggung.
7. Merokok. Perokok mengalami peningkatan angka nyeri punggung. Hal ini mungkin terjadi karena merokok menyebabkan batuk, yang dapat menyebabkan herniasi diskus. Merokok juga dapat menurunkan aliran darah ke tulang belakang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Pilihan editor: Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Nyeri Punggung