TEMPO.CO, Jakarta - Liburan memang menyenangkan karena bisa menyegarkan pikiran yang ruwet karena pekerjaan dan rutinitas sehari-hari. Tapi kesenangan ini tentu butuh anggaran dan kadang biaya yang dikeluarkan lebih banyak dari yang diperkirakan.
"Pengeluaran berlebihan saat liburan itu sudah biasa buat banyak orang," kata Bola Sokunbi, pendiri Clever Girl Finance, kepada HuffPost. "Godaan tak terhingga saat liburan sering mengubah pola pikir, kita ingin memanjakan diri. Anda sudah bekerja keras untuk mengumpulkan uang dan sekarang waktunya untuk menikmati dan menghabiskannya untuk sesuatu yang diinginkan."
Baca Juga:
Jika secara tak terencana menghabiskan terlalu banyak uang pada liburan yang lalu, jangan panik. Berikut saran pakar agar keuangan kembali sesuai jalur setelah dihabiskan terlalu banyak kala liburan.
Hitung pengeluaran
"Hal pertama yang perlu dilakukan saat pulang adalah menghitung berapa banyak yang sudah dihabiskan selama liburan," ujar Courtney Alev, penasihat keuangan di Credit Karma. "Periksa transaksi kartu kredit dan rekening untuk mengecek berbagai transaksi, juga pengeluaran tunai."
Susun rencana realistis
"Menyusun tujuan terkait keuangan adalah cara terbaik untuk kembali ke trek dan memulihkan keuangan. Setelah tahu berapa kelebihan biaya yang dihabiskan, jadikan jumlah tersebut sebagai target menabung," jelas Sokunbi.
Kencangkan ikat pinggang
Tak perlu selamanya, setidaknya sementara. Setelah menghabiskan terlalu banyak uang saat liburan, ketatkan anggaran untuk membayar utang dan mengisi lagi tabungan.
Belanja hemat
Terapkan taktik belanja hemat untuk berbagai keperluan untuk menekan anggaran. Misalnya, mencari penjual yang menawarkan harga lebih murah.
Tetap konsisten
Jika target sepulang liburan "membayar" pengeluaran yang berlebihan, tetap konsisten melakukannya berfokus membayar utang atau mengisi lagi tabungan dan jangan tergoda mengeluarkan uang untuk hal-hal lain selama proses.
Ubah pola pikir
"Keinginan untuk membayar tagihan saat liburan mungkin terasa membebani. Tapi semakin lama ditunda, semakin berat buat keuangan, terutama terkait bunga kartu kredit," kata Alev.
Pilihan Editor: Mengenal Spaving, Kebiasaan Belanja demi Menghemat yang Justru Pemborosan
