TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan selama Januari-Februari biasanya tinggi. Spesialis anak Ari Prayogo pun mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang biasa menyerang anak pada musim hujan.
"Jadi di musim hujan ini, satu adalah penyakit demam berdarah. Angkanya cenderung naik di bulan-bulan Januari, Februari," katanya.
Ari juga menyebut diare yang juga harus diwaspadai. "Hujan, sumber air tanah tidak bersih, kemudian jadi mudah menyebar bakteri penyebab diare," tambah dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.
Ia mengatakan pada masa-masa ini angka kasus demam berdarah dan diare di berbagai rumah sakit cenderung naik. Adapun terkait penyakit lain seperti batuk pilek dan influenza, ia menyebut penyebab utamanya justru bukan cuaca yang berubah menjadi dingin.
"Batuk pilek sebetulnya kaitan khusus dengan hujan tidak ada. Sekarang jadi meningkat karena selalu diingatkan sempat ada libur panjang sehingga perhatian orang di situ. Anak, orang dewasa, baik yang sehat maupun sakit, kumpul jadi satu," ucapnya.
Terapkan pola hidup bersih
Meski peralihan cuaca juga dapat berpengaruh kepada daya tahan tubuh anak, Ari menilai kegiatan yang padat dan kurang istirahat yang menyebabkan penyakit dan anak merasa tidak nyaman. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua, untuk tetap menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan pakai sabun, menjaga kebersihan alat makan, serta memakai masker bila hendak berpergian.
"Pastikan hidrasi cukup, cukup minum air putih, saluran napas bersih, jauh dari asap rokok, juga lingkungan tidak pengap dengan sirkulasi udara yang terbuka," tutur Ari.
Pilihan Editor: Ciri-Ciri Masuk Angin yang Mudah Muncul saat Musim Hujan dan Cara Mengatasinya
