Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harapan Menekan Kasus DBD Parah lewat Vaksin Dengue

Reporter

image-gnews
Tes darah sebelum menguji coba vaksin Demam Berdarah Dengue. Tempo/Tony Hartawan
Tes darah sebelum menguji coba vaksin Demam Berdarah Dengue. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masuknya vaksin dengue sebagai bagian dari rekomendasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) pada anak dan dewasa memunculkan pembahasan seputar khususnya efektivitas hingga efek samping vaksin. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), berpendapat vaksin sebagai salah satu strategi nasional dalam pencegahan DBD perlu diberikan pada kelompok masyarakat yang berisiko. 

Data menunjukkan DBD menyerang anak usia 5-14 tahun dengan angka kematian pada kelompok usia di bawah 14 tahun berkisar 66 persen. Di sisi lain, anak-anak rentan terinfeksi dengue karena berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak pada umumnya, yaitu pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00–13.00 serta 15.00–17.00.

Karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi vaksinasi dengue bagi anak-anak yang berisi empat antigen dari empat serotip virus dengue sejak 2020, walau kala itu vaksin yang tersedia merupakan generasi pertama. Saat ini, vaksin dengue yang tersedia yakni TAK-003.

Kemudian, merujuk rekomendasi Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin dapat diberikan pada usia 6-45 tahun mengingat proteksinya mulai baik di usia 6 tahun dibanding pada anak yang lebih muda. Menurut Hartono, vaksin diberikan mulai usia 6 tahun mengingat daya tahan tubuhnya lebih baik dari anak usia di bawahnya.

Merujuk penelitian di delapan negara, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Latin, dengan melibatkan lebih dari 28.000 orang, hasil uji klinis fase 3 memperlihatkan vaksin dengue bisa melindungi terhadap penyakit dengue yang memerlukan rawat inap sebanyak 84 persen. Kemudian, kekebalan yang ditimbulkan berbeda antara orang yang sudah pernah terinfeksi dan belum terkena. 

Pada yang pernah terinfeksi dengue, perlindungan vaksin lebih tinggi, yakni sebanyak 86 persen. Sementara pada yang belum terinfeksi dengue perlindungan sekitar 79 persen. Menurut data, secara keseluruhan perlindungan terhadap dengue mencapai 61 persen sampai dengan 4,5 tahun setelah pemberian dosis kedua dengan interval tiga bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hasil ini konsisten dan tidak ada peningkatan risiko terjangkit demam berdarah yang lebih berat pada orang-orang yang telah mendapatkan vaksin ini," kata Hartono yang juga Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.

Minim efek samping
Berbicara efek samping, Hartono menyebut antara lain nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, lemas, nyeri otot, dan demam dengan risiko kurang dari 10 persen. Tidak ada bukti yang menyatakan orang yang pernah divaksin dengue bila terkena dengue akan menjadi lebih berat dan tak ada efek samping berbahaya usai divaksin.

Masih berbicara tentang vaksin dengue, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, mengatakan vaksin dapat membantu memberikan perlindungan lebih baik dari ancaman keparahan DBD. Menurutnya, perlindungan yang diberikan akan lebih optimal bagi seluruh anggota keluarga, khususnya yang memiliki penyakit penyerta. Pemilik penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi lalu terkena demam dengue berisiko lebih tinggi menjadi dengue berat bila dibanding yang tidak punya penyakit penyerta. 

Kasus DBD di Indonesia biasanya meningkat seiring dengan pergantian iklim. Biasanya mulai naik di November dan puncaknya sekitar Februari. Apalagi dengan suhu panas yang sekarang dibawa oleh El Nino seperti yang diungkapkan Wakil Menteri Kementerian Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD.

Pilihan Editor: Cegah DBD Berat pada Anak dengan Vaksinasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

5 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

Pemberian vaksin DBD dilakukan bertahap dan bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) untuk menyasar 1.120 anak di Kabupaten Probolinggo.


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

6 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

6 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal alias tidak akan terinfeksi lagi. Simak penjelasan dokter.


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

11 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


Najirah Resmi Buka Seminar Mengenal DBD dalam Peringatan ASEAN Dengue Day

26 hari lalu

Wakil Wali kota Bontang,  Najirah secara resmi membuka acara Seminar Awam Mengenal Penyakit Demam Berdarah Dengue dan Pencegahan dalam rangka memperingati ASEAN Dengue Day di Gedung Mainhall, Town Center Badak LNG, Bontang, Kamis, 22 Agustus 2024. Pemkot Bontang
Najirah Resmi Buka Seminar Mengenal DBD dalam Peringatan ASEAN Dengue Day

Wakil Wali Kota Bontang, Najirah, secara resmi membuka acara Seminar Awam Mengenal Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pencegahannya, dalam rangka memperingati ASEAN Dengue Day, pada Kamis, 22 Agustus 2024 di Gedung Mainhall, Town Center Badak LNG, Bontang.


Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?

26 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?

Pepaya dapat dimakan setiap hari dan bermanfaat bagi tubuh asalkan masih dalam batas wajar.


Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

30 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Interaksi antara obat dan makanan bisa mengubah cara kerja obat tersebut secara drastis.


Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria

35 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria

Wabah Demam berdarah dengue (DBD) dan malaria setelah merebak di Nias Selatan, Sumatera Utara, sejak Januari-Juli 2024.


Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

35 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

Kasus demam berdarah dengue (DBD) dan malaria merebak di wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sepanjang Januari hingga Juli 2024.


Macam Obat yang Pantang Diminum dengan Kopi

45 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Macam Obat yang Pantang Diminum dengan Kopi

Hindari minum obat tertentu dengan kopi karena akan mengurangi kemanjurannya dan menyebabkan efek samping yang tak menyenangkan.