Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara dan Waktu yang Tepat Mengecek Gula Darah

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Penumpang kereta melakukan pemeriksaan gula darah di posko kesehatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 30 Desember 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Penumpang kereta melakukan pemeriksaan gula darah di posko kesehatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 30 Desember 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengecek gula darah secara teratur adalah hal penting yang harus dilakukan penderita diabetes. Hal ini membantu mereka memahami bagaimana gula darah dipengaruhi dan apakah dalam kisaran normal atau tidak. Karena itu, memeriksa gula darah harus dilakukan dengan benar dan waktu yang tepat.

Mengecek gula darah juga dapat memberikan informasi tentang cara mengelola diabetes setiap hari, bahkan setiap jam. Hal ini penting terutama jika penderita menggunakan insulin. Hasil pemantauan membantu penderita membuat keputusan tentang makanan, aktivitas fisik, dan dosis insulin yang akan digunakan.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut cara dan waktu yang tepat untuk mengecek gula darah:

1. Diabetes tipe 1

Ahli kesehatan mungkin menyarankan tes gula darah 4 hingga 10 kali sehari jika seseorang menderita diabetes tipe 1. Berikut waktunya:

- Sebelum makan dan ngemil, dan setelah makan

- Sebelum, sesudah, dan saat berolahraga

- Sebelum tidur

- Pada malam hari

- Setelah mengobati gula darah rendah

- Lakukan lebih sering jika sakit

- Lakukan lebih sering jika mengubah rutinitas harian

- Lakukan lebih sering jika memulai pengobatan baru.

2. Diabetes tipe 2

Jika menggunakan insulin untuk mengelola diabetes tipe 2, ahli kesehatan akan merekomendasikan penggunaan Continuous Glucose Monitors (CGM). CGM adalah perangkat medis yang terus-menerus memonitor kadar glukosa dalam darah seseorang secara real-time. CGM bekerja dengan menyematkan sensor ke dalam kulit, yang kemudian mengukur kadar glukosa dalam cairan antar sel (interstitial fluid).

Jika melakukan tes gula darah tanpa mesin, jumlah yang harus dilakukan tergantung pada jenis dan jumlah insulin yang digunakan. Sering kali pengujian disarankan sebelum makan dan sebelum tidur jika mengonsumsi lebih dari satu suntikan insulin sehari. Seseorang juga perlu melakukan tes hanya sebelum sarapan atau sebelum makan malam dan sebelum tidur jika menggunakan insulin kerja menengah atau jangka panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara umum, seseorang perlu melakukan tes lebih sering jika sakit, harus berkendara jarak jauh, dan mengubah cara makan atau berolahraga.

Dikutip dari Cleveland Clinic, banyak faktor yang mempengaruhi gula darah. Beberapa di antaranya bisa diprediksi dengan waktu dan latihan. Sedangkan yang lain sulit atau bahkan tidak bisa diprediksi. Karena itu, penting untuk memeriksa gula darah secara teratur sesuai saran penyedia layanan kesehatan.

Beberapa situasi dapat meningkatkan gula darah yaitu:

- Mengonsumsi karbohidrat

- Tidak mengonsumsi cukup obat diabetes atau insulin atau melewatkan dosis

- Kurang berolahraga atau kurang aktif dari biasanya

- Mengonsumsi obat kortikosteroid (steroid)

- Penyakit, pembedahan, atau stres

- Fenomena fajar (peningkatan gula darah di pagi hari)

- Merokok

- Dehidrasi

- Masa pubertas.

Sebaliknya, situasi seperti makanan yang kurang, penggunaan berlebihan obat diabetes atau insulin, dan aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah. Beberapa situasi dapat meningkatkan atau menurunkan gula darah, tergantung pada faktor lain dan biologi pada tubuh, seperti menstruasi, waktu makan, minum alkohol, dan interaksi obat non-diabetes.

Pilihan Editor: Benarkah Kurang Tidur Meningkatkan Kadar Gula Darah?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

1 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak


Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

2 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

4 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

Angkat penderita diabetes diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

11 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

13 hari lalu

Ilustrasi takaran gula penderita diabetes. shutterstock.com
Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.


Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

19 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Kelenjar keringat di area tubuh yang lembab, misal ketiak, adalah tempat berkembangnya bakteri. Kehadiran bakteri ini yang menyebabkan bau ketiak.


Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

19 hari lalu

Ilustrasi pare. pixabay.com/VitaminaMov
Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

Sederet manfaat pare yang dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan. Simak 5 manfaat jus pare.


Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

19 hari lalu

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

Penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu diabetes.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

21 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.