TEMPO.CO, Jakarta - Mengecek gula darah secara teratur adalah hal penting yang harus dilakukan penderita diabetes. Hal ini membantu mereka memahami bagaimana gula darah dipengaruhi dan apakah dalam kisaran normal atau tidak. Karena itu, memeriksa gula darah harus dilakukan dengan benar dan waktu yang tepat.
Mengecek gula darah juga dapat memberikan informasi tentang cara mengelola diabetes setiap hari, bahkan setiap jam. Hal ini penting terutama jika penderita menggunakan insulin. Hasil pemantauan membantu penderita membuat keputusan tentang makanan, aktivitas fisik, dan dosis insulin yang akan digunakan.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut cara dan waktu yang tepat untuk mengecek gula darah:
1. Diabetes tipe 1
Ahli kesehatan mungkin menyarankan tes gula darah 4 hingga 10 kali sehari jika seseorang menderita diabetes tipe 1. Berikut waktunya:
- Sebelum makan dan ngemil, dan setelah makan
- Sebelum, sesudah, dan saat berolahraga
- Sebelum tidur
- Pada malam hari
- Setelah mengobati gula darah rendah
- Lakukan lebih sering jika sakit
- Lakukan lebih sering jika mengubah rutinitas harian
- Lakukan lebih sering jika memulai pengobatan baru.
2. Diabetes tipe 2
Jika menggunakan insulin untuk mengelola diabetes tipe 2, ahli kesehatan akan merekomendasikan penggunaan Continuous Glucose Monitors (CGM). CGM adalah perangkat medis yang terus-menerus memonitor kadar glukosa dalam darah seseorang secara real-time. CGM bekerja dengan menyematkan sensor ke dalam kulit, yang kemudian mengukur kadar glukosa dalam cairan antar sel (interstitial fluid).
Jika melakukan tes gula darah tanpa mesin, jumlah yang harus dilakukan tergantung pada jenis dan jumlah insulin yang digunakan. Sering kali pengujian disarankan sebelum makan dan sebelum tidur jika mengonsumsi lebih dari satu suntikan insulin sehari. Seseorang juga perlu melakukan tes hanya sebelum sarapan atau sebelum makan malam dan sebelum tidur jika menggunakan insulin kerja menengah atau jangka panjang.
Secara umum, seseorang perlu melakukan tes lebih sering jika sakit, harus berkendara jarak jauh, dan mengubah cara makan atau berolahraga.
Dikutip dari Cleveland Clinic, banyak faktor yang mempengaruhi gula darah. Beberapa di antaranya bisa diprediksi dengan waktu dan latihan. Sedangkan yang lain sulit atau bahkan tidak bisa diprediksi. Karena itu, penting untuk memeriksa gula darah secara teratur sesuai saran penyedia layanan kesehatan.
Beberapa situasi dapat meningkatkan gula darah yaitu:
- Mengonsumsi karbohidrat
- Tidak mengonsumsi cukup obat diabetes atau insulin atau melewatkan dosis
- Kurang berolahraga atau kurang aktif dari biasanya
- Mengonsumsi obat kortikosteroid (steroid)
- Penyakit, pembedahan, atau stres
- Fenomena fajar (peningkatan gula darah di pagi hari)
- Merokok
- Dehidrasi
- Masa pubertas.
Sebaliknya, situasi seperti makanan yang kurang, penggunaan berlebihan obat diabetes atau insulin, dan aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah. Beberapa situasi dapat meningkatkan atau menurunkan gula darah, tergantung pada faktor lain dan biologi pada tubuh, seperti menstruasi, waktu makan, minum alkohol, dan interaksi obat non-diabetes.
Pilihan Editor: Benarkah Kurang Tidur Meningkatkan Kadar Gula Darah?