Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

image-gnews
Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Radang tenggorokan merupakan suatu penyakit menular akibat infeksi di bagian tenggorokan dan amandel. Penyakit itu disebabkan oleh bakteri streptococcus pyogenes, juga dikenal sebagai streptokokus grup A. Pada umumnya, bakteri ini bisa berkembang di hidung dan tenggorokan.

Dikutip dari Web MD, siapa pun bisa berpotensi terkena radang tenggorokan, namun penyakit ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Seperti halnya COVID-19, bakteri penyebab radang tenggorokan bisa mudah menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat melalui droplet.

Penularan terutama terjadi saat seseorang yang terinfeksi bakteri tersebut batuk atau bersin, menyebabkan droplet yang mengandung bakteri menyebar ke udara. Orang yang tak sengaja menghirup droplet mengandung bakteri tersebut berpotensi tertular. 

Orang yang menyentuh benda yang terkena droplet yang mengandung bakteri itupun berpotensi tertular. Termasuk jika menggunakan barang pribadi seperti alat makan atau sikat gigi dengan orang yang sakit. Apalagi jika terjadi kontak fisik.  

Setelah terpapar bakteri penyebab radang tenggorokan, gejala biasanya muncul dalam waktu 2 hingga 5 hari. Gejala umumnya adalah sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Seseorang yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini hingga satu bulan jika tidak diobati.

Radang tenggorokan sangat jarang terjadi pada anak-anak di bawah usia 3 tahun. Ketika bayi dan balita terinfeksi GAS, mereka cenderung mengalami demam disertai rewel, nafsu makan buruk, dan pilek, namun bukan masalah tenggorokan yang khas.

Dilansir dari Kids Health, tidak ada vaksin yang melindungi seseorang dari radang tenggorokan. Jika anak menderita radang tenggorokan, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut:

- Pisahkan peralatan makan, piring, dan gelas minum anak dan cucilah dengan air sabun panas setelah digunakan.

- Pastikan anak tidak berbagi makanan, minuman, serbet, sapu tangan, atau handuk dengan anggota keluarga lainnya.

- Ajari anak untuk menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk. Jika tisu tidak tersedia, anak-anak harus bersin atau batuk ke siku mereka, bukan tangan mereka.

- Ingatkan anak untuk mencuci tangan dengan baik dan sering.

- Berikan anak sikat gigi baru setelah pengobatan antibiotik dimulai dan penyakit tersebut tidak lagi menular.

Radang tenggorokan biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Dengan perawatan medis yang tepat dan banyak istirahat serta minum air putih, sebagian besar anak dapat kembali ke sekolah dan bermain dalam beberapa hari.

Namun perlu diperhatikan, tidak semua sakit tenggorokan adalah radang tenggorokan. Kebanyakan sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Jika anak yang lebih besar mengalami gejala seperti pilek atau batuk, suara serak, atau mata merah, kemungkinan besar sakit tenggorokannya disebabkan oleh virus dibandingkan radang tenggorokan. Sakit tenggorokan akibat virus biasanya akan hilang tanpa pengobatan medis.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meredakan tenggorokan. Mulai dari minum antibiotik, pereda nyeri hingga rutin menenggak minuman herbal. Misalnya, jahe, teh chamomile, air lemon, hingga cuka apel. Selain mudah dibuat, bahan-bahan minuman ini pun tidak sulit ditemukan di pasar maupun swalayan. 

Mengonsumsi madu juga bisa meredakan radang tenggorokan. Banyak penelitian telah menunjukkan madu efektif menangkal infeksi bakteri dan virus. Tapi, batasi asupan karena kandungan gula yang tinggi dalam madu dapat mencegah sistem kekebalan tubuh melakukan pekerjaanya secara efektif. 

Yugurt juga tak kalah manjur. Sebagai sumber protein, karbohidrat, dan lemak sehat yang sangat baik. Minuman fermentasi susu ini penuh bakteri probiotik yang membantu melindungi sistem kekebalan tubuh. Selain itu, teksturnya yang dingin dan lembut menjadikannya sumber nutrisi yang ideal saat sakit.

WINDA OKTAVIA | YUNIA PRATIWI | YAYUK WIDIYARTI 

Pilihan Editor: 7 Bahan Sederhana untuk Mengobati Radang Amandel Pada Anak 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

4 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.


Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

5 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Dysphonia adalah kondisi di mana suara seseorang terdengar kasar, serak, tegang, atau terengah-engah. Ini bisa memengaruhi kemampuan berbicara jelas.


Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

7 hari lalu

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

Power nap dapat membantu kembalikan fokus selama perjalanan panjang arus balik lebaran. Bagaimana caranya?


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

13 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

18 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

19 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

21 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

23 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.