Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Sebanyak 71 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 meninggal dunia. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, total ini terhitung sejak 14 hingga 18 Februari 2024.

"Berdasarkan monitoring kami, terhadap status atau situasi teman-teman kami, sahabat-sahabat kami para penyelenggara pemilu badan ad hoc terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 pukul 23.58. Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang," ujar Hasyim saat konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Dari total 71 korban jiwa, terdapat satu orang yang merupakan anggota dari panitia pemilihan kecamatan (PPK). Selanjutnya, ada sekitar empat anggota panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa atau kelurahan.

Jumlah petugas KPPS di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencapai 42 orang. Sementara itu, sekitar 24 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) juga menjadi korban saat menjalankan tugas menjaga keamanan selama proses pemungutan dan penghitungan suara.

Adapun jumlah orang yang mengalami sakit mencapai 4.567 orang. Di tingkat kecamatan, terdapat sebanyak 136 orang yang merupakan anggota PPK. Pada tingkat PPS, terdapat 696 orang yang mengalami sakit, sedangkan di tingkat KPPS, terdapat 3.371 orang yang mengalami kondisi serupa. "Selain itu, terdapat 364 anggota Linmas yang juga mengalami sakit," ujar Hasyim.

Penyebab kematian tertinggi para petugas adalah penyakit jantung, kecelakaan, gangguan pernapasan akut (ARDS), dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kenali bahaya dari hipertensi berikut ini.

  1. Kerusakan pada Organ Tubuh

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, terutama jantung, otak, ginjal, dan mata. Menurut NHS, tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia.

Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko stroke, dan menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal serta retinopati hipertensi yang dapat merusak mata. Hati yang kewalahan dengan tekanan darah pun perlahan akan melemah.

  1. Risiko Penyakit Kardiovaskular
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer. Tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko plak kolesterol dan pembekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah penting, seperti yang terjadi pada serangan jantung dan stroke.

Tekanan darah tinggi membebani jantung. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan otot jantung melemah atau menjadi kaku dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

  1. Komplikasi pada Kehamilan

Hipertensi pada wanita hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti preeklampsia dan eklampsia. Kondisi ini dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin, serta meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

  1. Gangguan Kesehatan Mental

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan penurunan kognitif. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di otak, mengganggu aliran darah dan oksigen ke bagian otak yang penting untuk fungsi kognitif.

  1. Kerusakan pada Mata

Hipertensi dapat menyebabkan retinopati hipertensi, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di mata. Gejala retinopati hipertensi meliputi perubahan pada penglihatan, bercak hitam atau kabur, dan bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati. Dilansir dari Mayoclinic, kondisi ini dapat menjadi tanda bahaya bagi kesehatan mata dan membutuhkan penanganan medis yang segera.

PUTRI SAFIRA PITALOKA  | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA

Pilihan Editor: Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

4 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

9 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

15 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

16 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

17 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

20 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?