Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segala yang Perlu Diketahui tentang Kanker Kolorektal untuk Pencegahan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker kolorektal kini sudah menjadi perhatian dunia dan mempengaruhi area antara usus besar dan anus. Untuk mencegahnya, Anda tentu perlu memahaminya terlebih dulu sehingga bisa mengambil tindakan antisipatif.

Seperti jenis kanker lain, deteksi dini sangat penting. Berikut yang perlu diketahui soal penyakit ini menurut Fox News Digital.

Memahami kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang berawal dari sel-sel di usus besar atau rektum dan menjadi jenis kanker nomor tiga yang banyak didiagnosis di dunia, menurut  American Cancer Society. Kanker ini biasanya dimulai dengan polip prakanker dan deteksi dini kanker bisa mencegah perkembangannya.

Tanda dan gejala
Tanda dan gejala umum termasuk perubahan kebiasaan buang air besar, darah pada kotoran, rasa tak nyaman di perut, kelelahan, dan berat badan turun tanpa sebab. "Kadang tanda pertama kanker kolorektal adalah hasil tes darah yang menunjukkan kadar sel darah merah yang rendah," ungkap American Cancer Society. Penting untuk tidak mengabaikan gejala karena kecepatan tindakan mempengaruhi hasil pengobatan.

Faktor risiko
Risiko terkena kanker kolorektal semakin meninggi pada usia yang lebih tua. Faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, riwayat pribadi memiliki polip di usus besar, atau penyakit radang usus, gaya hidup seperti pola makan tinggi lemak, kurang bergerak, dan merokok, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC).

Prosedur diagnostik
Kolonoskopi, tes darah pada kotoran, dan sigmoidoskopi biasa digunakan pada deteksi dini, menurut cancer.net. Skrining penting bagi orang dengan faktor risiko dan berusia di atas 50 tahun ke atas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengobatan
Ada berbagai pengobatan kanker kolorektal, termasuk operasi, kemoterapi, terapi radiasi, dan kombinasi semuanya, kata Institut Kanker Nasional Amerika Serikat. Operasi bertujuan untuk membuang jaringan kanker dan tambahan prosedur invasif minimal telah mempersingkat waktu pemulihan.

Imunoterapi
Riset kanker terbaru memperkenalkan imunoterapi sebagai pilihan pengobatan yang menjanjikan. Cara kerjanya dengan meningkatkan sistem imun tubuh menyasar dan mengurangi sel-sel kanker, memberi harapan baru untuk melawan kanker ini.

Pencegahan
Meski tak semua kanker kolorektal bisa dicegah, pilihan gaya hidup tertentu bisa mengurangi risiko. Pola makan tinggi serat, rendah lemak, rutin beraktivitas fisik, menghindari tembakau dan konsumsi alkohol berlebihan, dan rutin melakukan skrining adalah berbagai tindakan pencegahan, menurut Institut Kesehatan Nasional AS.

Pentingnya deteksi dini
Rutin skrining, diikuti perhatian pada gejala, adalah langkah penting deteksi dini. Berkonsultasi dengan pakar juga penting bagi pemilik risiko tinggi.

Pilihan Editor: Ragam Pengobatan Kanker Kolorektal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

18 jam lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

3 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

3 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

12 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

14 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

17 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

21 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

22 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.