Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Mega Febrianora membagi tips berpuasa buat pasien penyakit jantung. Ia mengatakan puasa bermanfaat bagi kesehatan jantung.

"Kenapa? Karena kalau berpuasa itu kita ada periode keheningan metabolisme atau lagi berhenti dulu, jeda dulu metabolismenya," ujar Mega dalam gelar wicara eksklusif "Tips Aman Berpuasa bagi Pasien Jantung" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Kamis, 14 Maret 2024.

Ia mengatakan apabila dirunut, salah satu penyebab penyakit jantung adalah pola hidup, salah satunya makanan. Jeda tersebut memberikan istirahat pada perut dan sistem metabolisme yang biasa disibukkan dengan mencerna makanan dan pada akhirnya menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). Selain itu, saat puasa tidak boleh merokok dan rokok merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner.

"Jadi, ketika berpuasa faktor peradangannya ini tersupres, enggak ada karena enggak boleh merokok kalau puasa. Inilah yang membuat puasa sebenarnya memberikan banyak sekali manfaat bagi pasien jantung," ujarnya.

Dua hal penting
Dia menjelaskan ada dua hal yang perlu diperhatikan para pasien saat berpuasa, yaitu obat-obatan serta gaya hidup sehat. Menurut Mega, rata-rata obat untuk jantung dikonsumsi satu kali sehari, ada sebagian yang dua kali sehari dan ada juga yang tiga kali sehari, namun jenis obat itu jarang ditemukan. 

Untuk obat dapat dikonsumsi sesuai saran dokter. Misalnya yang satu kali sehari bisa saat sahur atau berbuka dan yang dua kali bisa diminum sebelum sahur atau setelah berbuka.

"Kalau obatnya tiga kali sehari gimana? Teman-teman bisa ada opsi, boleh request sama dokternya untuk ganti ke obat-obatan yang bisa satu kali sehari atau dua kali sehari," jelasnya.

Sejumlah obat ada yang sebaiknya dikonsumsi saat malam hari, seperti obat pengencer darah atau penurun kolesterol. Selain itu, ada yang membuat pasien sering buang air kecil karena membuat kelebihan cairan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mega menyebut perlu berkonsultasi ke dokter tentang obat tersebut apabila dirasa membuat haus agar dapat dikurangi atau dihentikan. Dia juga mengingatkan untuk mengisi perut dulu sebelum meminum obat karena ada beberapa obat yang bersifat asam sehingga membuat lambung perih. 

Yang kedua adalah olahraga. Yang baik bagi jantung adalah lima kali dalam seminggu dengan satu sesinya 30 menit. Apabila kekurangan waktu bisa 15 menit saja namun akumulasi dalam seminggu harus 150 menit.

"Teman-teman bisa geser berolahraganya menuju berbuka atau ngabuburitnya berolahraga. Jangan ngabuburitnya scrolling," ujarnya.

Jenis olahraga yang baik menurutnya yang sederhana, yaitu jalan kaki atau bersepeda. Senam juga boleh selama gerakan-gerakannya tidak terlalu berlebihan. Ia menuturkan yang terpenting adalah konsistensi. 

Untuk berbuka,  sebaiknya tidak berlebihan dan memakan buah manis yang segar seperti kurma agar glukosa darah membaik. Buah mengandung fruktosa atau gula baik sehingga aman bagi pasien penyakit jantung.

Pilihan Editor: Bahaya Makanan Olahan Ultra, Penyakit Jantung, Diabetes, sampai Kematian Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi CT Scan/Bethsaida Hospital
Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?


Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

2 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Statin adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk membantu mencegah penyakit jantung.


Komplikasi Aritmia, dari Stroke hingga Gagal Jantung, dan Penanganannya

4 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Komplikasi Aritmia, dari Stroke hingga Gagal Jantung, dan Penanganannya

Aritmia atau gangguan irama jantung dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke dan gagal jantung. Berikut metode perawatannya.


Penyebab Gangguan Irama Jantung dan Macamnya

4 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Irama Jantung dan Macamnya

Aritmia atau gangguan irama jantung adalah kondisi medis yang signifikan dengan potensi dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup.


Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

5 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?


5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

5 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.


Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Studi oleh peneliti di Cina menemukan bahwa tidur pengganti pada akhir pekan bisa mengurangi penyakit jantung sampai 20 persen.


Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Janin di Trimester Pertama Kehamilan

8 hari lalu

Pavel Teplov, seorang ahli bedah jantung anak dengan anggota tim medis melakukan operasi pada bayi yang baru berusia 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di  Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Janin di Trimester Pertama Kehamilan

Cegah penyakit jantung bawaan, kurangi risiko terganggunya perkembangan jantung janin di trimester pertama kehamilan.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

8 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

8 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?