TEMPO.CO, Jakarta - Ikon sepakbola David Beckham dan Lionel Messi adalah dua orang dari sekian banyak penggemar yerba mate, teh herbal yang sudah berusia ratusan tahun dan sudah lama populer di tempat-tempat seperti Argentina, Brasil, dan Uurguay.
"Ini cukup baik buat Leo," tulis David Beckham pada fotonya yang sedang meminum yerba mate di akun Instagram miliknya pada musim panas 2023.
Penjualan yerba mate sendiri diperkirakan bakal naik terus satu dekade ke depan, terutama jika dikaitkan sebagai minuman sehat alternatif kopi dan jenis teh lain, menurut laporan Future Market Insights. Berikut nutrisi pada teh ini.
Kaya nutrisi
Yerba mate adalah tanaman asal Amerika Selatan. Daunnya dikeringkan dan diseduh dengan air panas untuk membuat teh, yang bisa disajikan dingin atau hangat. Menurut pakar diet dan edukator diabetes Caroline Thomason, khasiat teh herbal ini termasuk antioksidan, vitamin, dan mineral. Sebut saja vitamins C, rangkaian vitamin B, dan mineral seperti kalsium, magnesium, dan potasium. Meski disebut sebagai alternatif pengganti kopi, yerba mate masih mengandung kafein.
Ilustrasi Yerba Mate. Pexels/Los Muertos Crew
"Dengan sekitar 80 mg kafein per cangkir, minuman ini masih lebih sedikit kafeinnya dibanding secangkir kopi dan profil nutrisi yang berbeda," katanya kepada USA Today.
Meski kedua jenis minuman itu sering dibandingkan, dia menegaskan yerba mate tak lebih baik atau lebih buruk buat kesehatan. Bedanya adalah sebagian orang mendapatkan efek yang lebih ringan dibanding kopi karena kandungan "perusak energi" yang lebih sedikit.
Lalu, bolehkah diminum semua orang? Seperti minuman dan makanan lain yang mengandung kafein, orang yang rentan mengalami kecemasan sebaiknya menghindarinya. "Dan jika meminumnya sebelum tidur maka pola tidur akan terganggu dan Anda akan terjaga sepanjang malam," pesan Thomason.
Pilihan Editor: Mengandung Kafein, Teh Bikin Dehidrasi atau Sebaliknya?
