TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia telah menjadi negara tujuan kerja yang semakin menarik bagi pekerja global. Hal ini terlihat dari kenaikan peringkat Indonesia sebagai salah satu negara tujuan utama bagi karyawan yang ingin pindah kerja.
Dalam survei "Decoding Global Talent 2024 Tren Mobilitas Kerja" yang dilakukan JobStreet bersama Boston Consulting Group, The Network, dan The Stepstone Group, tercatat bahwa Indonesia naik 18 peringkat dari posisi 51 di tahun 2020 menjadi peringkat ke-33 di tahun 2023.
Wisnu Dharmawan, Sales Director Indonesia, Jobstreet by SEEK menuturkan, Indonesia semakin menarik bagi pekerja global karena budaya yang ramah dan inklusif, kualitas hidup yang baik, serta peluang yang terus berkembang pesat.
“Kualitas hidup mungkin kalaupun misalnya pendapatannya tidak terlalu tinggi, tapi pengeluarannya kan juga tidak terlalu tinggi. Jadi artinya kan kualitas hidupnya juga baik, dan juga misalnya peluang kerja berkualitasnya pun tersedia,” ujar Wisnu, dalam Konferensi Pers di Gedung RDTX Place, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Juni 2024.
Menurut survei tersebut, mayoritas profesional yang tertarik untuk bekerja di Indonesia berasal dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik seperti Malaysia, Singapura, dan India. Terdapat sekitar 6 persen responden dari Malaysia, 3 persen dari Singapura, 1 persen dari India, dan kurang dari 1 persen dari Jerman, Denmark, dan Filipina.
Wisnu menjelaskan, kedekatan jarak dan kesamaan budaya antara Malaysia dan Indonesia menjadi salah satu faktor yang membuat pekerja Malaysia memilih Indonesia sebagai negara tujuan bekerja.
“Jadi yang pertama itu Malaysia dan Singapura. Pekerja Malaysia menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan relokasi, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh kedekatan dan kesamaan budaya,” kata Wisnu.
Namun, dia juga tak memungkiri masih banyak pekerja dari negara-negara lain yang juga berminat ke Indonesia, walau persentasenya di bawah 1 persen.
Adapun survei tren mobilitas kerja itu telah dilakukan secara global yang mencakup 188 negara, dengan mewawancarai lebih dari 150,000 responden, termasuk 19,154 tenaga kerja Indonesia yang telah memberikan wawasan lokal mengenai lanskap ketenagakerjaan yang terjadi saat ini.
Pilihan Editor: Macet Jadi Salah Satu Penyebab Pekerja Ibu Kota Rentan Alami Stres