Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

80 Persen Penyakit Dewasa Bisa Dicegah dengan Vaksin

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) DR. dr. Sally Aman Nasution Sp.PD-KKV FINASIM FACP (kedua kanan) dalam konferensi pers Kenali Penyakit Herpes Zooster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Kantor PB PAPDI Jakarta, Rabu 24 Juli 2024/PAPDI
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) DR. dr. Sally Aman Nasution Sp.PD-KKV FINASIM FACP (kedua kanan) dalam konferensi pers Kenali Penyakit Herpes Zooster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Kantor PB PAPDI Jakarta, Rabu 24 Juli 2024/PAPDI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa macam vaksin untuk orang dewasa. Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Sally Aman Nasution mengatakan hampir 80 persen penyakit yang banyak berkembang dan diderita pada usia dewasa sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.

“Banyaknya perkembangan berbagai macam penyakit tidak hanya penyakit infeksi, non-communicable disease, penyakit degeneratif, penyakit metabolik menghabiskan biaya banyak, hampir 80 persen sebenarnya bisa dicegah, kenapa kalo bisa dicegah nggak diambil dari hulunya,” kata Sally dalam konferensi pers Kenali Penyakit Herpes Zooster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Kantor PB PAPDI Jakarta, Rabu 24 Juli 2024.

Sally mengatakan porsi vaksinasi harus diperbesar karena cukup banyak penyakit yang berkembang sebenarnya bisa dicegah melalui vaksinasi dibandingkan dengan hanya memberikan pengobatan kuratif dan rehabilitatif yang semakin lama semakin mahal.

Kesadaran ini juga harus dibentuk mulai dari tenaga kesehatan dan dokter yang nantinya diharapkan akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan dari awal dan tidak datang ke dokter dalam keadaan yang lebih parah dan bisa mempermudah pengobatan.

“PAPDI ingin meningkatkan awareness terutama untuk para dokter dan tenaga kesehatan mengenai kondisi ini dan awareness masyarakat, nantinya diharapkan kondisi penyakit yang bisa dicegah bisa menjadi suatu yang diwajibkan, supaya dokter nggak menghadapi orang yang sudah sakit,” katanya.

Staf pengajar divisi kardiologi Departemen IPD FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini mengatakan salah satu vaksinasi yang diperlukan pada orang dewasa hingga lanjut usia adalah vaksin herpes zooster atau cacar api. Hal ini karena semakin bertambahnya usia, kekebalan tubuh akan semakin melemah ditambah dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sally menjelaskan pada kelompok usia lebih lanjut memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dengan usia dewasa muda sehingga memungkinkan tingginya risiko terkena penyakit seperti herpes zooster yang secara patofisiologis berbeda dengan influenza yang jika sudah muncul bisa memengaruhi kualitas pada kelompok lanjut usia.

“Ini virus reaktivasi jangan-jangan sudah ada di badan tinggal nunggu muncul, kalau sudah muncul nggak hanya gangguan di kulit tapi ada kelainan lain yang bisa menimbulkan ‘disabilitas’ karena ada rasa nyeri hebat yang memengaruhi kehidupan dan komplikasi lain,” jelas Sally.

Maka itu ia mengharapkan adanya edukasi kepada keluarga yang mempunyai anggota keluarga lanjut usia untuk melakukan vaksinasi tertentu untuk mencegah keparahan yang dapat menurunkan kualitas hidupnya. PAPDI juga melakukan pembaruan jadwal imunisasi dewasa, terutama vaksin herpes zooster yakni mulai pada usia 19 tahun hingga lanjut usia atau 50 tahun ke atas.

Pilihan Editor: PAPDI Rekomendasikan Orang Sakit Demam dan Infeksi Tak Ikut Vaksinasi Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah AMR, Kemenkes Minta Konsumsi Antibiotik dengan Bijak

1 hari lalu

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Alex Green
Cegah AMR, Kemenkes Minta Konsumsi Antibiotik dengan Bijak

Masyarakat diminta mengonsumsi antibiotik secara bijak untuk menghindari resistensi antimikroba (AMR) yang dapat mempengaruhi perawatan.


6 Penyebab Orang Sering Sakit

3 hari lalu

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
6 Penyebab Orang Sering Sakit

Berikut beberapa penyebab utama orang sering sakit, termasuk tertular dari anak dan kurang tidur.


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

6 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

7 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

Orang tua boleh khawatir bila anak sakit tapi bukan berarti otomatis tak mengizinkan ke sekolah. Kapan anak sakit harus di rumah atau tetap sekolah?


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

9 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

13 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

Makan buah setiap hari dapat membantu menurunkan risiko terkena berbagai penyakit.


Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

14 hari lalu

Petugas kesehatan membantu seorang penumpang yang sakit dari Malaysia saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Dumai, Riau, Jumat, 30 Agustus 2024. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang tiba dari luar negeri untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet (Mpox) masuk ke Riau dengan cara mendeteksi suhu tubuh penumpang dan akan memberlakukan pengisian aplikasi SATUSEHAT Health Pass untuk masuk ke pelabuhan itu. ANTARA/Aswaddy Hamid
Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan penderita Mpox atau cacar monyet varian virus clade IIB di Indonesia sudah sembuh 100 persen.


Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

16 hari lalu

Partikel virus mpox (kuning dan merah) ditemukan di dalam sel yang terinfeksi (ungu). (Flickr: NIAID)
Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

Cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) terus menjadi sorotan termasuk Indonesia


5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

16 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

Vaksin Mpox di Indonesia menjadi bagian penting dari strategi untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet di tengah meningkatnya jumlah kasus.


Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

16 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

Sesuai dengan anjuran WHO, vaksin Mpox hanya akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi.