TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jenis kanker disebut banyak menyerang Gen X dan milenial, menurut penelitian yang diadakan American Cancer Society (ACS). Penelitian yang dimuat di The Lancet Public Health itu menganalisa data lebih dari 23 juta pasien yang didiagnosa 34 jenis kanker berbeda selama lebih dari dua dasawarsa dengan rentang usia 25-84 dari berbagai generasi.
Para peneliti menemukan prevalensi kanker usus kecil, ginjal, dan pankreas 2-3 kali lebih tinggi pada yang lahir di 1990 dibanding kelahiran 1955 pada pria dan wanita, dan kanker hati pada wanita, menurut data ACS. Angka lebih tinggi pada generasi muda juga dikaitkan dengan kanker payudara, kolorektal, rahim, testis, myeloma, leukemia, dan beberapa jenis kanker lain dengan tingkat kematian yang juga meningkat.
"Penemuan ini membuktikan kenaikan risiko kanker pada generasi setelah baby boomer," jelas penulis utama penelitian Dr. Hyuna Sung.
Cegah dengan modifikasi kebiasaan
Meski demikian, para peneliti belum menemukan penjelasan pasti alasan kenaikan kasus tersebut. Dulu, kanker lebih identik dengan orang yang telah berumur tapi kini kasus semakin banyak pada yang berusia di bawah 50 tahun, menurut dokter di California, Edward S. Kim.
"Penting untuk mengidentifikasi alasan di balik tren ini, mengedukasi masyarakat, meningkatkan pencegahan dan diagnosis dini, serta mengembangkan pengobatan kanker yang lebih efektif. Kita tak bisa menyangkal faktor lingkungan yang semakin berkembang telah bertransformasi dengan cepat di negara-negara berkembang pada pertengahan abad ke-20," paparnya kepada Fox News Digital.
Mengontrol faktor-faktor pemicu mungkin memang sulit. Namun Kim mengatakan modifikasi pola makan dan gaya hidup bisa berdampak signifikan, terutama jika diterapkan pada remaja dan dewasa muda.
"Jaga mikrobioma usus -- mekanisme internal yang bertanggung jawab dalam penyerapan vitamin, pengaturan sistem imun, membantu pencernaan makanan -- sangat penting," tegasnya.
Untuk memastikan mikrobioma yang sehat, Kim menyarankan menghindari makanan ultraproses, olahraga untuk mencegah obesitas, serta tidak merokok dan minum alkohol, selain melakukan skrining.
Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Paru