TEMPO.CO, Jakarta - Susu Ikan digadangkan menjadi alternatif susu sapi untuk program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mencukupi kebutuhan susu yang akan dibagikan kepada 82,9 juta orang meliputi anak sekolah hingga ibu hamil.
Seperti diketahui, Indonesia masih mengandalkan susu sapi perah peranakan Friesian Holstein (PFH) yang produksi susunya masih relatif rendah. Hal ini tentunya tidak dapat mencukupi kebutuhan protein hewani yang dibutuhkan masyarakat sebagai sumber penghasilan susu utama. Maka dengan adanya susu ikan ini, akan membantu menjawab permintaan atau kebutuhan pasokan susu. Lantas, apakah susu ikan menjadi sumber utama protein?
Susu ikan tidak sama dengan susu sapi yang dihasilkan dari kelenjar susu hewan. Susu ikan lebih mirip dengan produk makanan laut atau minuman berprotein daripada produk susu hewani. Produk susu ikan ini berbahan baku ikan yang kemudian diproses dengan teknologi modern sehingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
Dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Fitri Hudayani menyampaikan bahwa susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan menjadi pilihan sumber protein hewani. "Keunggulan ikan dibandingkan dengan sumber hewani lainnya adalah ikan memiliki jenis lemak yang baik dan juga sumber omega 3 yang baik untuk kesehatan, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak," katanya, Selasa, 10 September 2024, dikutip dari Antara.
Namun, dia mengingatkan bahwa produsen susu ikan saat ini belum banyak. Mereka yang ingin secara konsisten memasukkan susu ikan ke daftar menu sebaiknya mempertimbangkan ketersediaan produk ini.
"Karena produk ini masih belum banyak dikenal dan dikonsumsi banyak masyarakat maka perlu dipertimbangkan juga apakah mudah didapatkan jika akan dimasukkan ke dalam daftar menu sehari, sehingga dapat terjaga konsistensi keberadaannya dalam menu," kata Fitri.
Fitri menyampaikan bahwa sebagaimana susu sapi, susu ikan juga mengandung alergen yang bisa memicu reaksi alergi pada orang tertentu. Jadi, riwayat alergi perlu diperhatikan saat hendak menyajikan susu ikan. Selain itu, Fitri mengemukakan perlunya mempertimbangkan penerimaan terhadap rasa dan aroma susu ikan karena mungkin tidak semua orang menyukainya.
Susu ikan bukan menjadi sesuatu hal yang baru. Produk susu ikan sebenarnya telah dikembangkan bahkan telah diluncurkan sejak 2023 lalu di Indramayu. Peluncuran Susu Ikan dilaksanakan pada kegiatan ‘Merdeka Protein’ oleh Menteri Koperasi Teten Masduki dan Bupati Indramayu Nina Agustina di Pabrik HPI Plant Kecamatan Kandanghaur, Selasa, 15 Agustus 2023, dikutip dari laman Diskominfo.indramayukab.go.id.
Susu ikan ini diklaim memiliki berbagai keunggulan, seperti mengandung EPA DHA dan Omega 3 yang tinggi, bebas alergen, dan mudah dicerna tubuh karena memiliki tingkat penyerapan protein mencapai 96%, serta diproduksi dari ikan dalam negeri.
Disamping itu, ikan dan susu merupakan sumber utama protein. Dikutip dari Healthline, susu adalah sumber protein berkualitas tinggi. Kaya akan vitamin serta mineral, seperti kalsium, fosfor, dan riboflavin (vitamin B2). Satu cangkir atau 246 mililiter susu menyediakan 8,32 gram protein.
Sementara itu, ikan menyediakan beberapa vitamin dan mineral penting, seperti yodium, selenium, dan vitamin B12. Semua jenis ikan mengandung protein tinggi. Misalnya, setengah fillet salmon (124 gram) menyediakan 30,5 gram protein, sedangkan fillet ikan cod (180 gram) menyediakan 41 gram protein.
Kendati demikian, ikan dikatakan lebih menyehatkan karena lemak yang terkandung bukan lemak jenuh. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Selain itu, kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani.
Pada sumber protein ikan, harga tidak menentukan kualitas, baik ikan dengan harga murah maupun ikan mahal tetap bernilai gizi tinggi. Sebagai contoh, ikan kembung yang harganya terjangkau justru memiliki kandungan omega 3 sebanyak 1,5 kali lebih tinggi dari ikan salmon yang harganya justru lebih mahal.
Adapun susu menjadi protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan. Sejumlah 7 gram protein dan 0-18 persen dari asupan lemak terdapat dalam satu 200 mililiter susu. Mengkonsumsi susu dapat membantu memastikan pertumbuhan fisik yang sehat pada anak-anak dengan meningkatkan keseimbangan protein dan lemak dalam tubuh, dikutip dari Cantika.com.
KHUMAR MAHENDRA | DISKOMINFO.INDRAMAYUKAB | HEALTHLINE | ANTARA | CANTIKA | MITRA TARIGAN
Pilihan editor: Pakar Gizi IPB Ungkap Kelebihan Susu Ikan Dibanding Sapi