TEMPO.CO, Jakarta - Bagi ibu hamil, bepergian jarak jauh terkadang menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan diri dan janin. Bepergian menggunakan pesawat tentu jadi salah satu opsi ideal, terutama jika berkaitan dengan kepentingan tertentu, seperti misalnya melanjutkan studi ke luar negeri.
Lantas hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika bepergian menggunakan pesawat bagi ibu hamil? Perlukah menggunakan jet pribadi?
Cermati kebijakan dari maskapai penerbangan dan penyedia layanan asuransi
Cermati kebijakan maskapai penerbangan untuk penumpang hamil. Tanyakan apakah diperlukan surat keterangan dari dokter yang memverifikasi tanggal persalinan Anda. Periksa juga kebijakan dari penyedia asuransi kesehatan terkait skema bantuan medis hingga penanganan jika Anda harus menjalani proses persalinan.
Jika bepergian ke luar negeri, cari tahu apakah Anda memerlukan polis tambahan untuk perlindungan di luar negeri. Pertimbangkan untuk membeli asuransi evakuasi medis sehingga Anda dapat diterbangkan pulang untuk mendapatkan perawatan medis jika perlu.
Kantongi izin lepas landas dari dokter
Beberapa minggu sebelum perjalanan (atau beberapa bulan, jika bepergian ke luar negeri), temui dokter Anda. Sangat penting untuk mendapatkan izin lepas landas jika Anda memiliki masalah medis kronis seperti masalah pernapasan.
Mengutip Web MD, tanyakan tentang:
- Stoking dekompresi. Stoking ini dapat membantu aliran darah. Tanyakan apakah Anda perlu memakainya selama perjalanan.
- Obat mual. Jika Anda rentan mabuk perjalanan, tanyakan tentang obat mual atau pita akupresur. Hanya sedikit bukti ilmiah yang mendukung pita ini. Namun, sebagian orang menganggapnya memiliki manfaat.
- Obat untuk mengatasi gas dan diare. Meningkatnya ketinggian saat penerbangan dapat menyebabkan gas dalam usus mengembang dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Hindari makanan yang mengandung gas sebelum penerbangan. Perjalanan internasional dapat membuat Anda terpapar bakteri yang dapat menyebabkan diare. Tanyakan kepada dokter apakah Anda perlu membawa obat diare selama perjalanan.
- Perawatan pranatal. Bergantung pada lamanya perjalanan, putuskan apakah Anda perlu mendapatkan perawatan pranatal di tempat tujuan. Jika iya, cari tahu pihak yang dapat menyediakannya.
- Perawatan medis di tempat tujuan. Mintalah saran dari dokter Anda tentang ahli kesehatan dan rumah sakit di tempat tujuan untuk berjaga-jaga.
- Vaksin flu. Tanyakan apakah Anda memerlukan suntikan flu sebelum berangkat.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat perjalananan
Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum dan selama penerbangan:
- Pola makan sebelum penerbangan. Hindari makanan yang mengandung gas seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli dan minuman berkarbonasi. Asupan tersebut dapat membuat Anda merasa tidak nyaman selama penerbangan.
- Kencangkan sabuk pengaman. Selama perjalanan, kencangkan sabuk pengaman saat duduk dan kencangkan di bawah perut Anda.
- Jaga tubuh tetap terhidrasi. Kelembapan yang rendah di dalam pesawat dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan selama penerbangan. Jika Anda mengalami dehidrasi, aliran darah ke rahim dapat berkurang.
- Olahraga ringan. Dokter dapat menyarankan untuk berjalan setiap setengah atau satu jam selama kondisi penerbangan lancar. Ini akan membantu menjaga aliran darah. Ketika duduk, tekuk dan luruskan pergelangan kaki untuk meningkatkan sirkulasi.
- Kursi pesawat terbaik. Kursi lorong akan memudahkan Anda untuk masuk dan keluar saat berjalan-jalan dan pergi ke kamar mandi. Kursi sekat adalah yang paling luas, tetapi kursi di atas sayap dapat memberi Anda perjalanan yang paling nyaman.
Jika Anda terbang dengan tujuan internasional, perhatikan beberapa tindakan pencegahan ekstra. Untuk menghindari risiko persalinan prematur atau masalah kesehatan, lakukan perjalanan sebelum trimester ketiga.
Jangan terbang dengan tujuan internasional jika:
- Ini adalah kehamilan pertama Anda dan Anda berusia 35 tahun lebih atau kurang dari 15 tahun
- Ibu hamil lebih dari satu bayi.
- Memiliki kelainan plasenta, sekarang atau di masa lalu.
- Mengalami pendarahan vagina atau risiko keguguran.
- Memiliki riwayat keguguran, kehamilan ektopik, persalinan prematur atau pecahnya ketuban prematur, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga preeklamsia pada kehamilan
Dokter kemungkinan juga akan melarang perjalanan:
- Ke dataran tinggi (lebih dari 3600 meter)
- Ke daerah dengan wabah penyakit serius
- Jika tempat tujuan Anda memerlukan vaksin virus hidup untuk perlindungan
Pilihan editor: Ibu Hamil Boleh Naik Pesawat Komersial, Ini Syaratnya di 5 Maskapai