Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Jelaskan Fakta Kanker Saluran Cerna dan Pengobatannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker saluran cerna atau gastrointestinal (GI) adalah penyakit serius dan kompleks yang dapat mempengaruhi seluruh organ di sistem pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, pankreas, hati, dan saluran empedu. Menurut Randy Adiwinata, spesialis penyakit dalam di RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC) Jakarta, kanker gastrointestinal merujuk pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. 

Jenis kanker itu meliputi kanker kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, kolon (usus besar), hati, dan pankreas. Masing-masing memiliki karakter gejala yang berbeda, tergantung lokasi dan stadium.

“Gejala kanker GI dapat berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung jenis kanker dan letak keberadaannya. Karena sifatnya beragam dan dengan keluhan yang berbeda-beda juga, kanker GI sering kali dianggap remeh oleh masyarakat awam karena tidak ada gejala yang khas,” ujar Randy.

Contoh, kanker lambung dan kanker pankreas sering kali menunjukkan gejala seperti nyeri ulu hati berulang, mual, muntah, perut kembung, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan rasa cepat kenyang setelah makan atau begah. Orang sering menganggapnya sakit maag biasa. Di sisi lain, kanker usus besar dapat menunjukkan gejala seperti buang air besar berdarah yang sering kali dianggap hanya sebagai wasir.

Faktor risiko dan pencegahan
Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kemungkinan terkena kanker GI meliputi gaya hidup merokok, minum alkohol berlebihan, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang aktivitas fisik. Riwayat keluarga kanker GI juga meningkatkan risiko.

Untuk mengurangi risiko, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat seperti makanan bergizi seimbang, hindari merokok dan alkohol, serta rutin berolahraga. Anda juga disarankan skrining teratur untuk deteksi dini kanker GI karena apabila kanker ditemukan lebih awal, peluang penyembuhan dan harapan hidup bisa lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Risiko terkena kanker dapat semakin besar apabila orang tersebut memiliki gaya hidup tidak sehat dan faktor genetik,” lanjut Randy.

Perkembangan diagnosis dan pengobatan
Perkembangan teknologi diagnosis dan pengobatan kanker GI terus berkembang pesat. Menurut Randy, metode Gastrointestinal Cancer Center (GCC) di MRCCC mengutamakan pelayanan yang cepat, tepat, dan diagnosis seminimal invasif mungkin untuk membantu pasien sembuh lebih cepat.

Sebagai contoh, penggunaan teknologi Endoscopic Ultrasound (EUS) yang tidak hanya mempercepat proses diagnosis tetapi juga meningkatkan akurasi hasil. Pendekatan itu berfokus pada prinsip diagnosis seminimal invasif mungkin untuk mengurangi tingkat gangguan pada pasien sekaligus memperkecil risiko komplikasi.

Dalam menghadapi kompleksitas penyakit modern, strategi diagnosis yang ditekankan Randy menawarkan harapan baru dalam upaya memberikan perawatan yang lebih baik, efisien, dan lebih aman bagi setiap pasien. Jenis terapi lain yang tersedia di MRCCC adalah imunoterapi dan terapi target yang mewakili kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker dengan menyediakan opsi yang lebih terarah dan efektif, sering kali dengan efek samping yang lebih sedikit dibanding metode konvensional untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup.

Pilihan Editor: Jaga Kesehatan Saluran Cerna Anak agar Pertumbuhannya Maksimal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

2 hari lalu

Musikus Bruce Springsteen (kiri) dan istrinya Patti Scialfa (tengah). REUTERS/Lucas Jackson
Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

Istri musisi Bruce Springsteen mengungkapkan perjuangannya melawan kanker darah yang disebut multiple myeloma. Kenali penyebab dan gejalanya.


5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

5 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

Dengan kandungan gula alami yang rendah dan efek kenyang yang lama, pepaya membantu mengontrol nafsu makan tanpa menambah kalori berlebih.


Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

5 hari lalu

Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (Unpad) memilih Rina Indiastuti sebagai rektor baru periode 2019-2024, Ahad, 6 Oktober 2019. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

Rumah sakit kanker itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur.


Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

6 hari lalu

Elle MacPherson. REUTERS/Stringer
Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

Supermodel Elle Macpherson menjelaskan keputusannya menolak kemoterapi untuk kanker payudara dan lebih memilih pengobatan holistik.


Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

8 hari lalu

Pangeran  William, Kate Middleton, bersama tiga anak mereka. Foto: Instagram @princeandprincessofwales.
Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

Selama sembilan bulan menjalani kemoterapi, Kate Middleton dan Pangeran William mensyukuri hal sederhana tapi penting dalam hidup.


Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

8 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.


Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

8 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

Sebelum meninggal, Puput Novel berpesan supaya keluarganya tetap kompak dan melanjutkan merawat tempat penampungan hewan terlantar miliknya.


Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

8 hari lalu

Puput Novel/Foto: Instagram/Puput Novel
Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

Profil Puput Novel, mantan penyanyi cilik dan artis kenamaan Tanah Air yang meninggal di usia 50 tahun karena kanker.


Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

8 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

Ibunda Puput Novel tak kuasa menahan tangis di pemakaman putri tercintanya, sambil memanjatkan doa.


Puput Novel Meninggal dalam Usia 50 Tahun, Vonny Cornellya Ungkap karena Kanker

9 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Puput Novel Meninggal dalam Usia 50 Tahun, Vonny Cornellya Ungkap karena Kanker

Puput Novel meninggal pada 8 September 2024, sepekan setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-50.