Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Produksi Sel Telur, Ini Alasan Dokter Menyarankan Perempuan 20-an Jalani Skrining Indung Telur

image-gnews
ilustrasi sel telur (pixabay.com)
ilustrasi sel telur (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Berapa banyak sel telur yang Anda miliki? Ini adalah pertanyaan yang sering kali diabaikan oleh wanita, bahkan ketika mereka sedang mencoba untuk hamil. Namun, Dr. Jody Paige Goh, dokter umum dan pendiri Taylor, bersama mitra bisnisnya Eve Lee, percaya bahwa wanita muda di usia akhir dua puluhan sebaiknya mempertimbangkan pertanyaan ini. 

Mengerti jumlah sel telur yang Anda miliki mungkin bukan hal yang umum dibahas, terutama bagi wanita muda yang sedang sibuk dengan berbagai prioritas hidup. Namun, penting untuk menyadari bahwa informasi ini bisa sangat berguna untuk perencanaan keluarga di masa depan.

Dilansir dari CNA Lifestyle, menurut Dr. Jody Paige Goh skrining cadangan ovarium adalah langkah proaktif yang sebaiknya dipertimbangkan oleh wanita berusia akhir dua puluhan. Pemeriksaan ini membantu wanita memahami kondisi kesuburan mereka, yang pada akhirnya memungkinkan mereka merencanakan kehidupan mereka dengan lebih efektif.

“Wanita dilahirkan dengan semua sel telur yang akan dimilikinya, dan persediaan ini berkurang baik kualitas maupun kuantitasnya seiring bertambahnya usia. Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran tentang berapa banyak sel telur yang tersisa dan berapa tahun masa subur yang tersisa,” kata Dr. Goh. 

Semakin banyak wanita dan pasangan yang memilih untuk memiliki anak di usia yang lebih tua, semakin penting untuk waspada terhadap potensi masalah kesuburan sejak awal. “Menunda perencanaan keluarga dapat mengurangi kesuburan karena penurunan alami kualitas dan kuantitas sel telur seiring bertambahnya usia, dengan penurunan yang lebih tajam dimulai sekitar usia 35 tahun pada wanita,” jelas Dr. Goh.

Penurunan ini tidak terjadi secara merata pada setiap wanita, tambahnya, sehingga pendekatan personal dalam perencanaan keluarga, yang didasarkan pada informasi kesehatan kesuburan individu, sangatlah penting. “Jika seorang wanita yang berisiko mengalami menopause dini memilih untuk membekukan sel telurnya sekarang, ia kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak sel telur berkualitas tinggi dibandingkan jika ia menunggu beberapa tahun lagi,” imbuh Dr. Goh.

Pemeriksaan kesuburan sangat penting bagi wanita yang memiliki risiko tinggi mengalami subfertilitas, seperti mereka yang telah menjalani operasi ovarium atau kemoterapi, yang dapat merusak ovarium, membahayakan sel telur, dan menurunkan jumlah sel telur. Pemeriksaan ini juga direkomendasikan bagi wanita dengan riwayat keluarga menopause dini, karena mereka mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi tersebut.

Skrining Indung Telur Melalui Taylor

Pada bulan Maret, sebuah platform kesehatan wanita independen bernama Taylor diluncurkan, menawarkan layanan utama berupa Pemeriksaan Cadangan Ovarium seharga S$98, yang dilakukan melalui tes darah dan diikuti dengan konsultasi jarak jauh. Namun, pemeriksaan ini tidak memberikan informasi mengenai kualitas sel telur atau peluang hamil secara alami, yang bergantung pada faktor lain, sehingga disarankan untuk tetap berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Taylor juga menyediakan pemeriksaan kesuburan yang lebih mendalam untuk memeriksa kesehatan tiroid dan tanda-tanda ketidaksuburan seperti kegagalan ovarium prematur dan sindrom ovarium polikistik (PCOS), kelainan hormonal umum pada wanita usia reproduksi. 

“Jika ditemukan masalah kesuburan tertentu, wanita dan pasangan dapat mengambil langkah proaktif, seperti menyesuaikan jadwal pembentukan keluarga atau mempertimbangkan perawatan kesuburan seperti pembekuan sel telur atau IVF lebih awal,” kata Dr. Goh.

Untuk memperluas akses ke pemeriksaan kesuburan, Taylor akan mengadakan klinik kesuburan keliling pada 18 September di Fusionopolis, acara kedua sejak peluncuran platform tersebut. “Kami berharap dapat menormalkan perbincangan seputar perawatan kesuburan proaktif,” ujar Lee. 

Jika hasil pemeriksaan nantinya menunjukkan kondisi serius atau kebutuhan khusus, pasien akan dirujuk ke spesialis dan klinik IVF. Jaringan Taylor mencakup tujuh klinik IVF di Singapura, 11 di Malaysia, dan delapan di Thailand, melayani pasangan dengan berbagai anggaran dan kebutuhan.

Lee menjelaskan bahwa salah satu tantangan umum bagi wanita yang menjalani pembekuan sel telur dan IVF adalah penyuntikan hormon kesuburan, yang dilakukan sendiri setiap hari selama 10 hingga 12 hari. “Beberapa orang khawatir melihat jarum masuk ke tubuh mereka sendiri atau khawatir mereka tidak melakukannya dengan benar,” kata Lee. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Taylor menawarkan layanan suntik di rumah dengan biaya S$85 per kunjungan, di mana perawat terlatih akan membantu. Lee, yang telah menjalani pembekuan sel telur pada usia 31 tahun, mengungkapkan keinginannya untuk membantu pasangan lain mengatasi pengalaman tersebut.

Taylor juga menyediakan aplikasi gratis, Hey Taylor, yang menawarkan pelacakan periode dan peringatan untuk gejala abnormal berdasarkan algoritma klinis tertentu. Aplikasi ini akan mengirim pemberitahuan tentang kondisi relevan dan menyarankan konsultasi medis jika diperlukan.

 Pilihan editor: Pesohor Ini Mengaku Hamil di Usia 54 Tahun, Pakar Kesuburan Angkat Bicara

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala PCOS yang Perlu Diketahui Wanita agar Penanganan Tak Terlambat

5 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Gejala PCOS yang Perlu Diketahui Wanita agar Penanganan Tak Terlambat

Ginekolog menjelaskan PCOS adalah ketidaknormalan hormon yang dapat mempengaruhi ovulasi. Kenali gejalanya agar penanganan tak terlambat.


Bulan Peduli Kanker Ovarium, Pahami 5 Hal Ini Terkait Penyakit

24 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Bulan Peduli Kanker Ovarium, Pahami 5 Hal Ini Terkait Penyakit

September dijadikan bulan peduli kanker ovarium di Amerika Serikat. Berikut fakta mengenai kanker yang menyerang sistem reproduksi perempuan ini.


Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

43 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

Olahraga dapat menjadi alat untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi ketika masa menopause.


6 Upaya Hamil Anak Kembar Selain Faktor Genetik

11 Juli 2024

Ilustrasi bayi kembar baru lahir. shutterstock.com
6 Upaya Hamil Anak Kembar Selain Faktor Genetik

Selain faktor genetik, hamil anak kembar juga bisa diupayakan melalui tindakan medis


Pesohor Ini Mengaku Hamil di Usia 54 Tahun, Pakar Kesuburan Angkat Bicara

7 Juni 2024

ilustrasi sel telur (pixabay.com)
Pesohor Ini Mengaku Hamil di Usia 54 Tahun, Pakar Kesuburan Angkat Bicara

Sangat sulit bagi wanita hamil di umur 50-an karena kebanyakan sudah memasuki masa menopause. Lalu, benarkah pesohor ini hamil di usia 54?


Mpok Alpa Umumkan Jenis Kelamin Janin Kembarnya, Berikut Penjelasan Tentang Faktor Bayi Kembar

5 Juni 2024

Mpok Alpa. FOTO/Instagram/nina_mpokalpa
Mpok Alpa Umumkan Jenis Kelamin Janin Kembarnya, Berikut Penjelasan Tentang Faktor Bayi Kembar

Komedian Mpok Alpa umumkan jenis kelamin janin kembarnya. Mengapa bayi kembar ada, apa pula faktor yang mempengaruhinya?


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

26 Maret 2024

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

21 Maret 2024

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?


Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

21 Maret 2024

Kiky Saputri. Foto: Instagram.
Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

Kiky Saputri mengalami keguguran yang menyebabkan ovarium kirinya harus diangkat. Ini penyebab seseorang mengalami keguguran.


Mitos Terkait PCOS dan Faktanya

28 September 2023

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Mitos Terkait PCOS dan Faktanya

PCOS adalah kelainan hormonal umum yang mengganggu siklus menstruasi wanita dan mempengaruhi kesuburan. Berikut mitos yang beredar dan faktanya.