TEMPO.CO, Jakarta - Parestesia adalah sensasi kesemutan dan ditusuk-tusuk yang terasa di bawah kulit, menurut Cleveland Clinic. Jika tangan tertindih ketika tidur maka sensasi itu pun terasa dan hilang saat mengganti posisi tubuh.
Parestesia adalah hal umum dan yang perlu perasaan kesemutan itu tak sampai membuat cemas. Akan tetapi, parestesia bisa parah. Jika terus terjadi, Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apakah itu gejala masalah kesehatan di baliknya dan menentukan perawatan yang dibutuhkan.
Menurut Dr. Ernestine A. Wright, spesialis penyakit dalam di Pusat Medis Mercy di Baltimore, Amerika Serikat, penyebabnya bisa jadi perubahan atau gangguan pasokan di saraf. Parestesia yang disebabkan tekanan bersifat sementara akan hilang dengan sendirinya, menurut Healthline.
Meski demikian, ada juga masalah kesehatan dan gangguan autoimun yang bisa menyebabkan kerusakan saraf dan memicu kesemutan di jari-jari, tangan, dan lengan.
Kapan perlu dikhawatirkan?
Jika terus mengalami kesemutan di tungkai bagian atas sepanjang hari, atau apabila perasaan itu disertai nyeri dan rasa panas, Anda perlu mengkonsultasikannya ke dokter, saran Wright. Menurut Healthline, penyebab umumnya bisa jadi adalah:
-Diabetik neuropati
-Kekurangan vitamin B12 dan B6, vitamin E, atau vitamin B9 (folat)
-Sindrom saluran karpal
-Saraf kejepit
-Gagal ginjal
-Obat-obatan antikonvulsan dan anti-infeksi, tekanan darah tinggi, dan jantung
-Hipotiroidisme
-Paparan racun
Cara mengatasi
Untuk mengatasinya diperlukan diagnosis yang pasti, kata spesialis bedah ortopedi Dr. Hisham Awan. Pemeriksaan fisik tes EMG, pemeriksaan saraf diperlukan untuk memahami penyebabnya, apakah karena kekurangan vitamin atau efek samping obat-obatan. Jika karena masalah saraf seperti sindrom saluran karpal maka mungkin saja dibutuhkan operasi, namun tergantung juga pada keparahan.
Pilihan Editor: Penyebab Kesemutan di Jari Tangan, Saraf Terjepit sampai Diabetes