TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas membuat orang tergoda untuk tidur dengan embusan kipas angin, terutama yang tak memiliki pendingin ruangan. Ruangan memang jadi lebih sejuk tapi waspadai pula beberapa masalah kesehatan yang mengintai, mulai dari nyeri otot sampai gangguan pernapasan.
Pakar kesehatan menyebut alasan tak disarankan tidur sambil menyalakan kipas angin karena lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya. Anda bisa bangun pagi dengan beragam masalah kesehatan.
Pakar tidur dan CEO MattressNextDay, Martin Seeley, mengingatkan masalah yang mungkin timbul adalah alergi dan asma. Menurutnya, angin yang diembuskan kipas bisa mengandung debu, spora, serbuk sari, dan pemicu alergi lainnya.
"Jika Anda mengalami bersin terus menerus, mata berair, hidung meler, tenggorokan gatal, dan bahka sulit bernapas, pastikan tak ada debu di bilah kipas angin," ujarnya kepada Express.
Leher kaku dan nyeri otot
Ia juga mengatakan berjam-jam terpapar kipas angin bisa membuat hidung tersumbat. Lama-lama, angin yang keluar bisa menyebabkan hidung dan tenggorokan kering. Akibatnya, tubuh memproduksi lebih banyak lendir untuk membuatnya terhidrasi dan memunculkan banyak efek samping.
"Termasuk sakit kepala, hidung tersumbat, bahkan sakit kepala sinus," kata Seeley.
Minum banyak air bisa membantu mengatasinya. "Juga dianjurkan buat yang sulit tidur karena cuaca panas karena dehidrasi sedikit pun sudah membuat tubuh terasa lebih lelah," jelasnya.
Menyalakan kipas angin saat tidur juga bisa membuat mata kering. Kemungkinan lain adalah leher kaku dan nyeri otot. Apalagi jika sudah ada "bekal" nyeri otot akibat bekerja atau duduk lama dengan posisi tak tepat.
"Karena udara yang terkonsentrasi bisa menyebabkan otot tegang dan kram, membuatnya lebih sakit," tandasnya.
Pilihan Editor: Bahaya Sleep Call yang Sedang Tren Menurut Dosen UI